Gubernur Kalbar, Sutarmidji Hadiri Adat Narokng Padi Ngabayotn Sanagari |
Ngabayotn
adalah ritual upacara tutup tahun yang diselenggarakan oleh masyarakat Suku
Dayak Salako. Ritual ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyampaikan rasa
syukur, terutama atas hasil panen padi pada masyarakat Dayak.
Upacara adat
Ngabayotn dilaksanakan seusai panen padi yang bermakna bahwa masyarakat
setempat akan memulai kembali tahun pertanian dengan membuka ladang baru yang
biasanya ditandai dengan ritual sam-sam.
Ngabayotn
terdiri dari tiga bagian ritual, yaitu Nurutni’, Nyangohotn, Matekng dan Tari
Narokng yang bertujuan sebagai pengundang, menjamu, dan mengantar Jubata
kembali ke asalnya.
Gubernur
Kalbar mengungkapkan bahwa kegiatan budaya ini harus tetap dilestarikan. Ini
juga mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Kota Singkawang.
Sebab menurutnya, Kota Singkawang sudah sangat dikenal baik wisatawan domestik
maupun internasional karena memiliki tempat-tempat wisata dan kebudayaan yang
cukup banyak.
"Kota
Singkawang dikembangkan sebagai kota jasa, terutama pada sektor pariwisata.
Kegiatan ini sebagai salah satu ritual adat istiadat yang dapat menarik
wisatawan. Jadi mereka, tidak hanya melihat keindahan kotanya saja, namun juga
wisata budaya," ungkapnya.
"Kedepan
memang program pemerintah pusat juga akan mengembangkan sektor pariwisata, di
Kalbar kita memiliki objek wisata yang cukup bagus seperti di temajuk,
kabupaten sambas dan Kota Singkawang serta daerah lainnya yang memiliki potensi
wisata. Kita harus mampu mendatangkan orang sebanyak mungkin sehingga berdampak
juga pada roda perekonomian wilayah kita," ujar H. Sutarmidji.
Diakhir
acara, Gubernur Kalbar H. Sutarmidji S.H., M.Hum., Wali Kota Singkawang Tjhai
Cui Mie S.E., M.H., Wakil Wali Kota Singkawang Drs. H. Irwan M.Si dan Katherine
A Oedoen Anggota DPR RI, meletakkan batu pertama pembangunan rumah adat Suku Dayak Salako. (BP/tim liputan).
Editor :
Heri