DPMD: Pemdes Diminta Maksimal Anggarkan Pengembangan Desa Wisata |
"Tidak jarang keberadaan desa wisata ini tidak ada
pengembangan. Sehingga desa diharapkan lebih memaksimalkan penganggaran
terhadap pengembangannya," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa (DPMD) Lombok Tengah Zaenal Mustakim di Praya, Jumat.
Jumlah desa wisata di Lombok Tengah saat ini sebanyak 61 desa
yang tersebar di berbagai kecamatan di daerah tersebut akan bersinergi dengan
dinas pariwisata untuk mengembangkan desa wisata yang ada.
Dari sisi DPMD, pihaknya lebih fokus pada sisi penganggaran
untuk pengembangan.
“Jadi kami tentu akan memberikan desain yang ideal untuk
pengembangan desa wisata, dan tentunya lebih pada sisi anggaran. Karena memang
dalam hal pengembangan desa wisata ini harus ada suport juga dari sisi
anggaran,” katanya.
Ia juga tidak menafikan bahwa selama ini memang tidak jarang
keberadaan desa wisata kesannya hanya menunggu anggaran dari pusat.
Sehingga keberadaan nya cenderung hanya eksis saat dilakukan
launching maka paradigma mendirikan desa wisata untuk mendapatkan bantuan
dari pusat ini penting untuk di rubah dan diperlukan bagaimana perjuangan dari
pihak desa dalam mengembangkan desa wisata ini.
“Sehingga prioritas anggaran desa ini juga penting dilakukan
dalam hal pengembangan desa wisata ini," katanya.
Meski memang dalam aturan tidak ada penjelasan secara detail
yang menjelaskan berapa persen untuk penganggaran desa wisata, sehingga desa
sudah selayaknya mulai memperhatikan pengembangan desa wisata tersebut, dengan
tentunya menganggarkan dana juga, katanya.
"Mengingat pengembangan desa wisata juga dibutuhkan
kolaborasi dengan berbagai pihak. Mulai infrastruktur, atraksi, keamanan dan
lainnya," katanya.
Ia mengatakan jangan sampai keberadaan desa wisata kesannya
hanya menunggu bantuan dari pemerintah pusat, karena memang idealnya desa
wisata ini lebih penting bagaimana kondisi sumber daya lokal.
"Keberadaan desa wisata ini tidak terkesan ikut- ikutan
menjadi desa wisata agar mendapatkan bantuan dari pemerintah," katanya.
Selama ini, keberadaan desa wisata terkesan hanya formalitas,
padahal idealnya harus betul-betul punya basis potensi dan basis keinginan yang
kuat dalam hal menumbuhkan desa wisata. (Sumber : LKBN ANTARA).
Editor : Heri