Prof Dr I Made Agus Gelgel Wirasuta |
Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Pengurus Pusat Bali Maha Usadhi Prof Dr I Made Agus Gelgel Wirasuta di Denpasar Bali.
"Program wisata kebugaran ini akan melengkapi keindahan dan daya tarik yang telah dimiliki Desa Wisata Taro, di Kabupaten Gianyar," ujar Dr I Made Agus Gelgel Wirasuta.
Prof Gelgel yang juga akademisi Universitas
Udayana itu menambahkan, Desa Wisata Taro sengaja dipilih menjadi proyek
percontohan untuk wisata kebugaran yang akan difokuskan terkait perawat
kecantikan bagi kaum hawa.
Hal itu karena di Desa Taro juga terdapat Pesiraman atau
Penglukatan Semara Ratih yaitu pertemuan dua mata air yang dipercaya mampu
memberikan vibrasi kedamaian, kerukunan dan kesejukan batin dalam keluarga.
Desa Taro juga terkenal sebagai satu-satunya desa di Bali
dengan konservasi lembu putihnya dan memiliki pura berusia ratusan tahun, di
sampingi itu menawarkan keindahan alam persawahan dan lembah alami yang dipoles
sangat menarik oleh masyarakat setempat.
Wisata kebugaran khusus perempuan yang dikembangkan itu,
lanjut dia, bersumber dari lontar Usada Rukmini Tattwa yang diwariskan para
leluhur Bali.
"Dalam Usadha Rukmini Tatwa tertulis bagaimana wanita
Bali menjaga dan meningkatkan kecantikan dari dalam dan luar sekaligus, agar
selalu disayangi suami," ujarnya.
Oleh karena itu, nantinya para pengunjung ataupun delegasi
KTT G20 di sana akan dapat mengikuti sejumlah aktivitas untuk membangkitkan
cakra dan kundalini di dalam diri agar bisa tampil cantik.
"Kegiatannya berupa meditasi, olah pernapasan, pijat,
penggunaan aroma terapi, diajarkan membuat ramuan boreh atau lulur ala Bali,
membangun cinta kasih dalam keluarga dan sebagainya," ucapnya.
Ia menargetkan segala persiapan dengan harapan dapat menerima
kedatangan delegasi KTT G20 bisa dirampungkan pada September 2022.
Dengan adanya percontohan wisata kebugaran di Desa Taro itu
juga diharapkan dapat mempersatukan dan membangun kolaborasi para praktisi yang
selama ini terkesan berjalan sendiri-sendiri, ada yang hanya fokus di pijat,
spa ataupun meditasi .
Selain itu, dengan pengembangan wisata kebugaran juga sejalan
dengan upaya Pemprov Bali untuk menjaring wisatawan yang berkualitas dan
mewujudkan pariwisata Bali yang lebih berkualitas.
"Sebenarnya ada sejumlah investor dari luar negeri yang
tertarik bekerja sama dalam program ini. Tetapi, kami masih hati-hati karena
hak patennnya 'kan orang Bali yang punya. Kita patenkan semua agar nantinya
tidak kecolongan," kata Prof Gelgel. (Sumber : LKBN ANTARA).
Editor : Heri