Roby Nazarudin: Perbanyak Produksi Minyak Goreng Dengan Harga Terjangkau Bantu UMKM Di Kalbar

Editor: Redaksi author photo
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalbar, Roby Nazarudin SH,MH
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Pasca lakukan Inspeksi mendadak (Sidak) Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalbar, Roby Nazarudin SH,MH yang juga Ketua Fraksi PKB, menegaskan agar Satgas Pangan, Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) benar-benar memastikan stok akan minyak goreng Di Kalbar aman dan tidak langka lagi.

Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalbar, Roby Nazarudin SH,MH juga meminta Pro dusen Minyak Goreng di Kalimantan Barat, Salah satunya adalah PT Wilmar untuk memperbanyak produksi minyak goreng dengan harga terjangkau sehingga membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (U MKM)  Di  K albar.

Sebab dari pantauan saat sidak sendiri tercatat bahwa salah satu perusahaan pembuat minyak goreng di Kalbar yakni PT.Wilmar perbulan dapat memproduksi sebanyak 15 ribu ton. Yang terdiri dari  9.300 ton dalam kemasan sederhana, 3000 ton curah, dan 2700 ton dalam  kemasan 18 liter. Sementara itu Kebutuhan masyarakat kalbar akan minyak goreng perbulan mencapai 3.800 ton.

Sementara itu diketahui bahwa PT.Wilmar tidak hanya memasarkan produksinya di Kalbar saja tapi juga keluar kalbar, sedangkan husus untuk kalbar dari 15 ribu ton tadi sekitar 3.500 ton untukk dipasarkan di Kalbar. Atau sekitar 80 persen dari kebutuhan Kalbar. Sisanya untuk merek ain agar tidak monopoli.

"Saya heran kenapa masih bisa sulit mendapatkan minyak goreng dipasaran padahal perbulan pt wilmar bisa memproduksi 15 ton sedangkan yang dibutuhkan warga kalbar hanya 3.500 ton artinya lebih dari cukup, tapi kenapa masyarakat masih kesulitan mendapatkan minyak, ini yang perlu diselidiki," ungkap Roby Nazarudin kepada Kalbarnews.

Ia juga menyatakan jelang ramadan ini masyarakat harus dipastikan tidak kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok sebab keluhan warga menurut Roby banyak yang kesulitan mendapatkan minyak goreng curah dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah, bahkan saat harga eceren tertinggi dicabut dan peraturan menteri perdagangan nomor 09, justru minyak bermunculan artinya ada permainan dibalik ini. 

"Setelah harga eceran tertinggi dicabut kok minyak bermunculan padahal kemarin masyarakat sampai panic buying antri berebut minyak goreng, artinya ini perlu penyelidikan oleh satgas pangan,jangan sampai hingga lebaran warga kesulitan penuhi kebutuhan pokoknya," tegas Roby.

Roby juga mendorong PT.Wilmar Cahaya Indonesia selaku perusahaan pabrik minyak goreng untuk memperbanyak produksi minyak goreng curah, sebab minyak inilah yang dibutuhkan oleh pedagang khususnya pelaku UMKM di Kalbar.

"Kita berharaplah kepada perusahaan minyak goreng ini untuk lebih banyak produksi minyak goreng curah atau kemasan sederhana agar masyarakat khususnya pelaku UMKM dapat terbantu,” tutup Kader PKB ini. (sul).

Editor : Heri K

Share:
Komentar

Berita Terkini