![]() |
Pangdam XII/Tpr Sampaikan Strategi Pengamanan Perbatasan |
Pada saat
memaparkan materinya, Pangdam menyampaikan Strategi Pengamanan Perbatasan di
Kalimantan Barat dan Perkiraan Ancaman dan Penanganan di Wilayah Kodam XII/Tpr
Sebagai Penyangga Ibukota Negara.
Selain
Pangdam, ada dua narasumber lainnya diantaranya, Wakil Gubernur Kalbar yang
diwakili Kadis Perindag dan ESDM Prov. Kalbar, Syarif Kamaruzaman dan Staf Ahli
Menteri ESDM Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam, Sampe L. Purba. Seminar secara
virtual ini diikuti para mahasiswa program S3 Ilmu Manajemen dari Fakultas Ekonomi
dan Bisnis (FEB) Untan.
Webinar yang
berlangsung Selasa malam ini mengangkat tema, "Optimalisasi Manajemen
Potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Ekonomi Kalimantan Barat Guna
Mendukung Kedaulatan Energi Dalam Perspektif Ketahanan Regional Kalimantan
Sebagai Ibu Kota Negara.
Pangdam
XII/Tpr, Mayjen TNI Sulaiman Agusto saat memberikan materi menyampaikan,
wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia khususnya di Kalbar memiliki potensi
ancaman yang cukup kompleks, baik dari geografi, demografi, kondisi sosial
serta potensi ancaman sumber daya alam dan sumber daya buatan.
Diantaranya,
masih terjadinya kegiatan ilegal di perbatasan seperti human trafficking,
ilegal logging, ilegal mining, ilegal fishing, narkotika dan sebagainya. Selain
itu, potensi ancaman yang masih sering terjadi adalah penggeseran patok batas
negara dan adanya blank area di wilayah perbatasan Kabupaten Kapuas Hulu.
"Terdapat
sepanjang kurang lebih 370 Kilometer perbatasan kita yang tidak terjaga oleh
TNI. Tidak ada sama sekali Pos Pamtas di sepanjang batas ini. Hal tersebut
sangat memungkinkan terjadinya potensi pencurian kekayaan sumber daya alam
kita," kata Mayjen TNI Sulaiman Agusto.
Selanjutnya
Pangdam menyampaikan, untuk mengamankan wilayah perbatasan, Kodam XII/Tpr
selaku Komando Operasi selama ini telah menggelar kekuatan di wilayah
perbatasan Kalbar. Baik Satgas Udara, Laut dan Darat. Untuk wilayah darat Kodam
XII/Tpr menggelar dua Batalyon untuk melaksanakan operasi Satgas Pamtas,
kemudian 5 Kodim di wilayah perbatasan melaksanakan operasi sebagai Satgas
Teritorial.
Mayjen TNI
Sulaiman Agusto mengatakan, adapun strategi pengamanan perbatasan yang
dilakukan oleh Kodam XII/Tpr diantaranya, mendukung pembangunan infrastruktur
di Kalbar.
Karena
selain dimanfaatkan untuk publik kemajuan infrastruktur juga dapat dimanfaatkan
untuk pertahanan. Seperti pembangunan bandara di Singkawang, pelabuhan
internasional Kijing, jalan tol Pontianak - Mempawah, PLBN Nanga Bayan, Jagoi Babang dan Paloh, JIPP dan Jalan
Administrasi serta pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi melalui pemanfaatan
Terminal barang ekspor atau impor di kawasan perbatasan.
"Untuk
eksternal, Kodam XII/Tpr juga mendorong kepada Komando Atas dan Pemerintah
untuk segera merealisasikan pembangunan satuan baru di Kalbar, seperti
Pangkalan Udara TNI AD di Kab. Sintang yang pengkajiannya oleh Puspenerbad,
pembangunan Pos TNI AL di sepanjang sungai di perbatasan RI-Malaysia,
pembangunan ekonomi di perbatasan yang pengkajiannya oleh WANTANNAS RI dan Staf
Khusus Presiden RI dan mendorong terwujudnya kemandirian BNPP RI, sehingga
lebih fokus membangun daerah perbatasan dan mendorong penyelesaian OBP,"
tutup Mayjen TNI Sulaiman Agusto. (tim liputan).
Editor :
Heri K