PP JRA Rihlah Pelatihan Bektogur Perdana Di Pulau Kalimantan

Editor: Redaksi author photo
PP JRA Rihlah Pelatihan Bektogur Perdana Di Pulau Kalimantan
KALBARNEWS.CO.ID (KAPUAS HULU) – Sebagai upaya terus memberikan kesehatan prima kepada masyarakat, Pengurus Pimpinan Wilayah Jam'iyyah Ruqyah Aswaja Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (PW JRA LDNU) Kalimantan Barat Rihlah Pelatihan Bektogur (Bekam Totok Gurah) Ke Desa Semangut Kecamatan Bunut Hulu  kabupaten Kapuas Hulu, Jumat (26/11/2021).

Sayap Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) ini, merupakan semi banom bidang Dakwah  Rohani dan Jasmani bahkan psikis. Dalam Program Struktural juga Jam'iyyah Ruqyah Aswaja Memiliki Divisi Thibbun Nabawy dan Herbal.

Pada kegiatan Rihlah tersebut hadirkan Pakarnya yakni Gus Husnur Rohim Ali selaku Ketua Pengurus Pusat Bidang Divisi Asal Jember Jawa Timur Kelahiran Bangkalan Madura  tersebut, beserta Asistennya Gus Akhmadi dari Lumajang yang merupakan Ketua Bektogur se Jawa Timur dan Ketua Divisi Thibbun Nabawy dan Herbal Pengurus PW JRA Jatim.

KH Abdul Aziz, M.Pd.I selaku Ketua PW JRA Kalimantan Barat, Menuturkan Bahwa Pelatihan Bektogur Perdana Di Zona Kalimantan ini, Kalbar tentunya sangat menyambut baik dengan adanya ini. Dan PW JRA Kalimantan Barat yang sudah memiliki 8 Pimpinan Cabang dari 14 Kabupaten dan Kota dan masih ada 6 Kabupaten serta kota yang masih belum terbentuk.

“Adapun Dari 4 kabupaten yang masih tersisa tersebut dalam program di tahun 2022, semoga bisa segera terselesaikan diantaranya Kota Singkawang, Kabupaten Ketapang, Sekadau, Sanggau, Bengkayang dan Kabupaten Mempawah,” jelas KH Abdul Aziz, M.Pd.I.

Ketua PW JRA Kalimantan Barat berharapan Pelatihan Bektogur ini bisa diikuti Praktisi yang di Kalimantan Barat, pada kegiatan ini dilakukan di dua titik pelatihan dipusatkan di Kabupaten Kapuas Hulu dan akan diikuti Praktisi dari PC Kapuas Hulu Sendiri dengan Nama Team Mahkota Raja, Lintang Kerti dari Sintang dan Kabupaten Melawi Team Walisongo serta titik satunya dipusatkan di PC JRA team Kandayas Kubu Raya, Sambas, Pontianak dan Kayong Utara.

“Semoga praktisi juga dapat mensinergikan ruqyah dengan keilmuannya, meski sejatinya Praktisi membidangi Keilmuan Ruqyah yang penanganannnya Medis dan Non Medis bahkan psikologis. Dan praktisi bisa juga mengusai keilmuaan dengan mendalami terapis dalam hal fisik agar bisa dikombinasikan dengan keahlian Bekam, totok dan ghurah," tutupnya. (Abshor).

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini