Ikatan Cendikiawan Melayu Resmi Terbentuk

Editor: Redaksi author photo
Ikatan Cendikiawan Melayu Resmi Terbentuk
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Dalam rangka menghimpun dan merangkul kalangan intelektual, Persatuan Orang Melayu (POM) mendirikan Ikatan Cendekiawan Melayu (ICM) yang merupakan organisasi sayap ke 10.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Persatuan Orang Melayu (POM) Kalbar, Agus Setiadi ketika ditanya tentang Kegiatan Musyawarah Ikatan Cendekiawan Melayu (ICM) yang dilaksanakan hari Jumat, 12 November 2021 lalu bertempat di Hotel Transera Pontianak.

“Alhamdulillah kita telah selesai melaksanakan Musyawarah Ikatan Cendekiawan Melayu (ICM), Ini merupakan embrio awal, kami yakin kedepan akan banyak kalangan intelektual atau cendekiawan Melayu yang akan mendukung dan bergabung. Kami berharap Ketua Terpilih beserta Tim Formatur dapat menjalankan roda organisasi ICM ini dengan baik sesuai misinya," ujar Agus Setiadi.

Agus Setiadi mengatakan Ikatan Cendekiawan Melayu (ICM) dibentuk untuk merangkul para cendekiawan  dan intelektual baik dari kalangan akademisi kampus maupun non akademisi.

Agus Setiadi menjelaksan tujuan dibentuknya ICM ini salah satunya menjadi mitra pemerintah dalam memberikan sumbangsih pemikiran dan masukan terkait kinerja dan arah pembangunan di Kalimantan Barat agar berkeadilan dan berkualitas serta berbudaya.

“Selain itu juga, ICM juga diberikan keleluasaan untuk memberikan otokritik atau kritik konstruktif jika dipandang ada kebijakan atau program pembangunan yang kurang tepat baik oleh pemerintah pusat hingga daerah," ungkap Agus.

Tugas terberat ICM yakni mengumpulkan dan menyusun naskah-naskah literasi serta melakukan kajian tentang Kemelayuan sehingga bisa menjadi rujukan dan referensi berbagai pihak termasuk masyarakat dan pemerintah.

“Tak dapat kita Pungkiri, jika bahan referensi tentang Melayu masih sangat minim di Kalbar mulai dari adat istiadat, ragam kebudayaan, hukum adat, model ekonomi Melayu dan lain-lain. Dalam waktu dekat ini, kita akan mulai menyusun Muatan Lokal Budaya Melayu bekerjasama dengan Pemerintah Kota Pontianak,” jelasnya.

Ketua Umum Persatuan Orang Melayu (POM) Kalbar menegaskan sudah saatnya anak-anak sekolah khusus di Kota Pontianak juga mempelajari budaya Melayu dalam muatan lokal seperti yang sudah lama diterapkan oleh pemerintah daerah di Jateng DIY dan Jabar serta Jakarta baru mulai tahun ini.

 

Sementara itu ditemui usai Musyawarah ICM di Hotel Transera, ketua terpilih Adiyudha Permana, S.Pd., M.OR menuturkan bahwa dirinya berterimakasih telah diberikan kepercayaan oleh peserta musyawarah dan DPP POM sebagai Ketua ICM.

“Saya bersama Tim Formatur akan mengemban amanah ini dengan sebaik-baiknya sesuai dengan harapan dan misi ICM. Pada kesempatan ini kami juga mengajak rekan-rekan dosen lainnya dan intelektual non akademisi untuk bergabung ke ICM," ujar Dosen IKIP ini.

Adiyudha Permana mengatakan ada perwakilan dari berbagai kampus dan luar kampus yang hadir dan memang tergerak untuk berkontribusi memberikan pemikiran bagi kemajuan Melayu diberbagai bidang.

“Ada empat anggota tim formatur yang terpilih yakni Pak Ismunandar, Bu Rabiatul adawiya, Pak Agus Miranda murdiani dan Bu Utin Rusliana. Musyawarah Ini merupakan langkah legal standing pembentukan ICM, selanjutnya setelah ini kami akan silaturahmi ke akademisi senior dari berbagai kampus dan juga pihak luar kampus untuk minta arahan dan masukan terkait ICM," ungkap kandidat Doktor dari UNJ ini. (tim liputan).

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini