Kepala BNN RI, Dr. Petrus Reinhard Golose |
Hal
itu disampaikan Kepala BNN RI, Dr. Petrus Reinhard Golose saat membuka kegiatan
Bimbingan Teknis Penyuluh Narkoba, bahwa para Penyuluh Narkoba memiliki peran
yang strategis dalam menekan sisi penyalahgunaan narkoba. Mereka dapat
melaksanakan upaya kampanye publik secara komprehensif dalam rangka memberikan
pemahaman masyarakat akan bahaya narkoba.
“Berikan
pengetahuan tentang rehabilitasi, agar masyarakat dapat mengajak penyalah guna
untuk berani rehabilitasi,” imbuh Jenderal bintang di hadapan lima ratusan peserta Bimtek virtual, pada
Rabu (25/08/2021).
Kepala
BNN juga berpesan kepada para penyuluh untuk senantiasa mengasah kemampuan,
keterampilan dan kompetensinya. Oleh karena itulah, kegiatan pada hari ini
memiliki arti yang sangat penting bagi para Penyuluh Narkoba.
Dalam
kesempatan ini pula, Kepala BNN mengingatkan bahwa implementasi War on Drugs
dimulai dari pedesaan di seluruh penjuru nusantara. Fakta saat ini, desa yang
berada di pinggiran kota, pesisir, hingga di perbatasan negara sangat rentan
dari penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
Kerentanan
desa akan bahaya narkoba ini bukan rekaan semata, karena data menunjukkan di
tahun 2021 jumlah daerah rawan narkoba
telah mencapai angka 2.788 kawasan (968 Bahaya dan 1.820 Waspada).
Oleh
karena itulah, Kepala BNN menekankan pentingnya kolaborasi untuk mewujudkan
Desa Bersinar terutama dalam bidang pencegahan.
Sebelum
menutup sambutannya, Kepala BNN memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran di
Deputi Bidang Pencegahan dan pelaksana teknis di BNNP/K yang secara aktif
meningkatkan peran para Penyuluh Narkoba.
Sementara
itu Deputi Pencegahan BNN RI, Drs. Sufyan Syarif, M.H. memberikan pembekalan
khusus kepada seluruh Kepala BNNK di Indonesia yang turut hadir dalam kegiatan
bimtek. Ia berpesan agar seluruh jajaran di daerah memiliki persepsi yang sama
tentang tentang tugas pokok dan program prioritas nasional secara mendetail di
bidang pencegahan.
Selanjutnya,
Deputi Pencegahan menekankan kembali tentang program Desa Bersinar yang menjadi
salah satu prioritas nasional. Menurutnya, program tersebut merupakan suatu
wadah yang mengintegrasikan seluruh bidang dari mulai pencegahan hingga
rehabilitasi.
“Program
ini sangat penting karena komprehensif dan manfaatnya bisa dirasakan secara
konkret langsung oleh masyarakat,” imbuh Deputi Pencegahan.
Untuk
meraih hasil yang maksimal, Deputi Pencegahan meminta agar para pelaksana di
lapangan memiliki mindset kerja sama melalui kolaborasi dengan seluruh
stakeholder yang ada. (BK/Biro Humas dan Protokol BNN RI).
Editor
: Aan