Vaksinasi COVID-19 Masal di Istora Senayan jadi Model, Begini Penjelasanya

Editor: Redaksi author photo

KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Kementerian Kesehatan RI menginisiasi vaksinasi COVID-19 secara massal di Istora Senayan Jakarta beberapa waktu yang lalu, Pelaksanaan Vaksinasi tersebut akan menjadi model pelaksanaan vaksinasi di wilayah lain.

Pelaksanaan program ini melibatkan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan Induk BUMN farmasi PT Biofarma (Persero).

Ada 27 Puskesmas se Provinsi DKI Jakarta yang dilibatkan dalam pelaksanaan vaksinasi massal ini. Vaksinasi massal ini untuk penyuntikan dosis pertama Sinovac.

Tenaga kesehatan yang terpilih untuk divaksinasi telah mendapatkan email konfirmasi sebelumnya dan diberitahukan tempat serta jam kehadiran.

Peserta vaksinasi massal ini adalah untuk nakes yang belum pernah divaksin COVID-19, belum pernah terkonfirmasi Covid-19, berusia 19-59 tahun, dan lolos pemeriksaan kesehatan di lokasi penyuntikan.

Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS mengatakan vaksinasi massal ini dipersiapkan untuk memperlancar tenaga kesehatan di DKI supaya mendapatkan akses terhadap vaksinasi.

"Apalagi informasi yang beredar sulit registrasi, sulit mendapatkan kesempatan, kita siapkan di sini. Presiden minta tenaga kesehatan harus semua dilindungi dengan vaksinasi," katanya di Istora Senayan.

Sebelumnya vaksinasi telah dilakukan di Graha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, di Sabuga ITB Bandung, dan di Gedung Grahadi Surabaya semuanya berhasil.

Sejauh pelaksanaan vaksinasi COVID-19 massal hasil observasi tidak ditemukan gejala berat. Namun penyelenggara vaksinasi massal tetap menyiapkan tenaga dokter dan peralatan medis di ruang darurat KIPI semacam ICU mini.

Maxi menuturkan, pelaksanaan vaksinasi massal ini sekaligus persiapan untuk melakukan vaksinasi dengan jumlah peserta yang lebih besar pada tahap berikutnya yang diharapkan dapat selesai pada akhir April 2021 mendatang.

“Ini sekaligus latihan kita untuk melakukan vaksinasi secara massal seperti ini untuk mengantisipasi vaksinasi tahap berikut untuk (tenaga) pelayanan publik yang jumlahnya ada 18 juta supaya kita terbiasa,” ujarnya. (tim liputan).

Editor : Aan

 

Share:
Komentar

Berita Terkini