KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Pemerintah telah menargetkan percepatan penurunan prevalensi stunting pada 2024 mendatang hingga mencapai 14 persen
Target
percepatan penurunan prevalensi stunting atau kekerdilan pada anak di Indonesia
yang ditetapkan sebesar 14 persen pada tahun 2024 mendatang bukanlah sebuah
pekerjaan yang ringan. Namun, dengan manajemen dan penguasaan lapangan yang
baik, target tersebut diharapkan dapat diwujudkan.
Hal itu
disampaikan Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Koordinasi Nasional
Kemitraan Program Bangga Kencana Tahun 2021 di Istana Negara Jakarta, Kamis (28/01/2021).
"Target
kita 2024 itu 14 persen. Bukan angka yang mudah, tetapi saya meyakini kalau
lapangannya dikelola dengan manajemen yang baik, angka ini bukan angka yang
sulit," ujarnya.
Pada 25
Januari 2021, Presiden Joko Widodo telah menunjuk Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menjadi Ketua Pelaksanaan program
percepatan tersebut. Dalam mencapai target penurunan prevalensi stunting
tersebut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan akan
berperan sebagai koordinator program di mana Kepala BKKBN akan bertindak
sebagai ketua pelaksana.
"Artinya
apa? BKKBN memegang kendali pencegahan stunting mulai saat ini," Presiden
menegaskan.
Perlu
diketahui bahwa prevalensi stunting di Indonesia pada lima tahun lalu berada di
angka 37 persen. Pada tahun 2019, angka tersebut berhasil ditekan hingga
mencapai 27,6 persen yang diperkirakan akan mengalami sedikit kenaikan
disebabkan adanya pandemi Covid-19.
Kepala
Negara berharap agar target yang sudah ditetapkannya untuk tahun 2024 tersebut
dapat diwujudkan dengan baik oleh BKKBN melalui sejumlah program-programnya.
Berkaitan
dengan hal itu, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, dalam laporannya menyatakan
kesiapan BKKBN untuk mendukung visi Presiden Joko Widodo terkait pencegahan dan
penurunan prevalensi stunting serta membentuk keluarga Indonesia yang
berkualitas, bahagia, dan sejahtera.
"Insyaallah
kami, BKKBN bersama seluruh jajaran, siap mengemban amanah yang baru yang
diberikan Bapak Presiden. Kami dengan didukung penyuluh-penyuluh KB yang ada di
desa dan di seluruh wilayah di Indonesia siap untuk menjalankan target
penurunan stunting menjadi 14 persen di tahun 2024," tuturnya.
Rapat Koordinasi
Nasional yang digelar pada hari ini juga diharapkan dapat merespons cepat tugas
baru BKKBN tersebut. (Sumber : Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat
Presiden).
Editor : Aan