KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan memimpin rapat Kelompok Kerja Penguatan dan Edukasi Program Vaksinasi Corona Virus Desease 2019 Kabupaten Kubu Raya di Ruang Praja Utama Kantor Bupati Kubu Raya, Senin (11/1). Muda Mahendrawan mengatakan pembentukan kelompok kerja atau pokja sangat penting.
“Karena bisa memberikan edukasi kepada masyarakat
agar mau divaksinasi," ucapnya.
Muda
mengatakan bersama seluruh perwakilan elemen masyarakat, pihaknya berusaha
membangun keyakinan publik agar mendukung program vaksinasi Covid-19.
Menurutnya, masyarakat harus memahami pentingnya vaksin untuk menekan dampak
kematian akibat penularan Covid-19.
"Program
vaksinasi untuk mendorong terbentuknya kekebalan tubuh, melindungi, dan
memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh serta menjaga
produktivitas," ungkapnya.
Dirinya
mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung vaksinasi yang akan dimulai pada 14
Januari mendatang. Ia meminta masyarakat untuk tidak ragu mengikuti program
tersebut.
“Jauhkan
dari sikap paranoid berlebihan. Kalaupun masih ada keraguan, lebih bijak kita
ikuti secara jernih perkembangannya dan jangan justru kita yang mempersulit
pelaksanaan vaksinasi ini," tuturnya.
Sekretaris
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kubu Raya Kubu Raya Hasan Shubhi
mengatakan vaksin Covid-19 halal dan suci. Hal itu berdasarkan hasil kajian
yang disampaikan Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat.
Pada
prinsipnya memang betul virus itu ada. Kita tidak perlu melawannya, tapi
bagaimana kita ini tetap menang dan berdamai dengan virus ini,” kata Hasan.
Meski sudah
dinyatakan halal, Hasan menyebut pihaknya masih menunggu keterangan secara
tertulis dari MUI Pusat.
“Walaupun
fatwa secara tertulis masih belum keluar, dari kajian MUI vaksin tersebut sudah
dinyatakan suci dan halal,” ucapnya.
Kepala
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kubu Raya Kubu Raya Nahruji Sudiman
mengatakan dukungannya terhadap program vaksinasi Covid-19. Karena itu, hingga
kini pihaknya terus bekerja keras menangkal sejumlah isu miring yang ada di
lapangan.
“Alhamdulillah
dalam rapat kegiatan pokja yang dilaksanakan ini, semua agama sudah hadir dan
semua forum akan memberikan penjelasan. Bukan masalah vaksin, tetapi yang kita
hadapi adalah isu-isu yang ada di masyarakat. Kesempatan ini bisa memberikan
pencerahan terkait penyebaran virus,” terang Nahruji.
Nahruji
menegaskan hasil musyawarah gabungan dengan MUI telah menyatakan status
kehalalan vaksin.
“Semoga
secara tertulis sebelum tanggal 13 sudah dikeluarkan yang menjadi kesepakatan
bersama itu,” harapnya. (tim liputan).
Editor : Aan