KALBARNEWS.CO.ID ( KUBU RAYA) – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan meresmikan Kampung Bakol Desa Sungai Belidak, Kecamatan Sungai Kakap, Kampung Bakol akan menjadi ikon wisata baru di Kabupaten Kubu Raya. Khususnya terkait pusat kegiatan kerajinan anyaman bakul yang dilakukan oleh masyarakat.
Kampung
Bakol juga menyediakan bahan baku serat alam untuk anyaman. Selain itu menjadi
tempat pelatihan menganyam bakul serta sentra penampungan hasil anyaman bakul
dari para perajin, baik yang ada di Desa Sungai Belidak maupun desa dan
kecamatan lainnya di Kabupaten Kubu Raya.
Bupati Muda
Mahendrawan mengatakan keberadaan Kampung Bakol tidak terlepas dari kebijakan
pihaknya yang mulai 2021 mendatang akan mewajibkan penggunakan besek dan bakul
anyaman untuk menggantikan kotak makanan berbahan kertas, styrofoam, dan
plastik yang selama ini digunakan. Pewajiban itu akan menyasar
kegiatan-kegiatan di lingkungan kerja Pemerintah Kabupaten Kubu Raya hingga di
tingkat desa.
“Kita
berpikir sederhana, bahwa kotak makanan yang selama ini digunakan baik kertas,
styrofoam, maupun plastik itu tidak ada pabriknya di sini. Berarti kan uangnya
itu tidak lari ke masyarakat karena pabriknya tidak di sini. Maka ini sekaligus
membuka peluang untuk masyarakat. Ibaratnya akan ada penghasilan tambahan bagi
warga,” tutur Muda Mahendrawan.
“Nah, kita
berpikir yang pasti di depan mata. Memang awal-awal itu sulit. Namanya
pelatihan, semua melatih diri. Namun insya Allah kalau sudah terlatih itu akan
ringan. Inilah proses perjuangan kita masyarakat di Kubu Raya,” ujarnya.
Ia
mengatakan nantinya jika penggunaan bakul telah masif, maka agenda-agenda di
masyarakat pun diharapkan juga menggunakan bakul. Sehingga yang terjadi kelak
adalah saling membantu antar sesama masyarakat.
“Nah, inilah
sebenarnya konsep sederhana di mana masyarakat membantu masyarakat juga.
Pemerintah daerah ini hanya memancing, menstimuli supaya bergerak semua. Kami
sifatnya hanya menggerakkan semua potensi,” sebutnya.
Muda
Mahendrawan menilai kepastian keberadaan pasar sebelum suatu produk diciptakan
adalah keharusan. Sehingga memberikan semangat kepada mereka yang memproduksi.
Karena itu, Perusahaan Umum Daerah (Perusda) yang nanti akan dibuat pemerintah
kabupaten salah satu unit usahanya adalah menampung produk karya masyarakat
termasuk bakul anyaman.
“Ada banyak
sekali acara pemerintah kabupaten dan agenda-agenda di desa, kecamatan, dan
organisasi. Berapa banyak kebutuhan kotak nasi dan kue. Nah, nanti kita juga
akan bikin Perusda yang salah satu unit usahanya akan menampung ini. Perusda
tidak akan mengambil untung dari sini melainkan hanya menalangi punya
masyarakat supaya uangnya bisa berputar,” terangnya.
Lebih jauh
Muda mengatakan pembuatan bakul anyaman juga diharapkan menjadi opsi baru
kegiatan generasi muda desa. Sekaligus upaya membangun mental wirausaha kaum
muda.
“Minimal dia
sudah bisa punya karakter yang kuat menjadi wirausahawan. Ini latihan mental
juga untuk generasi muda,” sebutnya.
Dirinya
menilai saat ini ancaman pengangguran makin tinggi. Dengan adanya program
pembuatan bakul anyaman, angka pengangguran diharapkan dapat berkurang.
“Dari
anak-anak muda bisa kita buat kegiatan yang produktif dan bermanfaat. Apalagi
anak muda itu kreatif sehingga nantinya akan muncul karya-karya yang berbeda, tidak
hanya buat bakul untuk nasi kotak,” katanya.
Ketua
Kampung Bakol Desa Sungai Belida, Juliansyah, mengatakan pihaknya telah
mengagendakan kegiatan pelatihan menganyam bakul bagi anak-anak muda desa.
Sebab, menurutnya, saat ini para penganyam rata-rata berusia 40 tahun ke atas.
“Nah, insya
insya Allah awal tahun nanti akan ada pelatihan penganyaman khususnya bagi
anak-anak muda Desa Sungai Belidak,” ungkapnya.
Juliansyah
mengatakan selain karang taruna desa, di Sungai Belidak juga ada organisasi
Persatuan Anak Sungai Belidak. Para pemuda desa
tersebut, menurut dia, punya komitmen kuat untuk memajukan desa.
Khususnya mengangkat apa yang menjadi potensi desa sehingga punya nilai tambah.
“Sudah dua
yang kita punya. Pertama Wisata Religi Darul Fikri, dan kedua Kampung Bakol
ini,” ujarnya.
Ia
menuturkan saat ini warga desa tengah sibuk menyiapkan pesanan bakul anyaman
sebanyak 6 ribu buah. Selain itu juga ada pesanan bahan baku sebanyak 3 ton.
Kemudian pesanan bahan baku juga datang dari Dinas Koperasi sebanyak 1,5
setengah ton. Selain itu ada pesanan
bahan baku dari kecamatan lain sebanyak 200 kilogram.
“Nah, kita
patut berbangga dengan kampung bakol karena kita bisa berjalan terlebih dahulu
sebelum peraturan bupati tentang itu diterbitkan. Sangat luar biasa program ini
karena menjadi penghasilan tambahan warga sehari-harinya,” ucapnya.
Wakil Ketua
DPRD Provinsi Kalimantan Barat Syarif M. Amin mengapresiasi program bakul
anyaman Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Menurutnya, program tersebut sederhana
namun mengena. Tanpa harus melibatkan birokrasi perizinan yang berbelit.
“Saya
sebagai Wakil Ketua DPRD yang mewakil Daerah Pemilihan II Kubu Raya dan
Mempawah berharap ide ini bisa ditingkatkan menjadi produk-produk unggulan
Kabupaten Kubu Raya,” katanya. “Intinya, kami sangat mendukung program pak
bupati ini,” tambahnya. (tim liputan).
Editor : Aan