KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – NU Lebih Sering Difitnah, Karena Itu NU Harus Kuat dan Terus Menjaga NKRI hal itu disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Gus Hadi M. Musa Said, M.Si., pada saat melantik Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor Kalbar di Hotel Merpati Jalan Imam Bonjol Pontianak Kalbar, Sabtu (19/12/2020) lalu.
Pada kesempatan
itu, Gus Hadi sapaan akrabnya menyampaikan bahwa pentingnya menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republika Indonesia (NKRI).
"Gerakan
Pemuda Ansor tidak pernah berpikir untuk pemberontak, karena kita Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Tidak ada sejarahnya NU menjadi pemberontak, kalau
difitnah sering. Karena kita yang mendirikan ikut serta berjuang untuk
NKRI," kata Gus Hadi.
Namun,
menurutnya bukan berarti menjadikan Indonesia sebagai negara Islam, karena
Indonesia memiliki beragam etnis, budaya dan agama serta tidakk terlepas dari
ideologi Pancasila.
"Ini
adalah Darussalam bukan Darul Islam. Negara yang damai, tetapi yang menganut
nilai-nilai ke-Islam-an," lanjut Gus Hadi.
Berdirinya
GP Ansor sejak 21 april 1934 dan 16 tahun sebelum Indonesia merdeka. Tentu GP
Ansor merupakan tempat bagian dari proses regenerasi Nahdlatul Ulama.
Meski tidak
digaji, namun pengabdian kader NU tetap menjadi garda terdepan dalam
memperjuangkan NKRI. Untuk itu, proses kaderisasi di GP Ansor terus gencar
dilaksanakan.
"Kita
tidak pernah berhenti melakukan kaderisasi, karena Ansor adalah masa depan NU,
dan NU adalah masa depan Ansor. Kalau tidak digerakkan tentu akan beku. Maka
harus disalurkan keinginan untuk terus beraktivitas," paparnya.
Menurut Gus
Hadi, GP Ansor merupakan organisasi yang semua dalam satu komando dari kebijakan
pusat. Ia pun meminta agar tetap satu komando dalam barisan GP Ansor.
"Kita
sebagai anak bangsa yang ingin melihat bangsa baik-baik saja. Kalbar adalah
miniatur Indonesia beragam budaya. Tugas GP Ansor dan Banser menjaga keutuhan
NKRI. Tentu bersama TNI dan Polri. Nusantara, NU, Santri dan Tentara yang
didalamnya ada TNI dan Polri, imbuhnya.
"Karena
berdirinya NU tentu sudah dipertimbangan oleh para ulama terdahulu. Kalau NU
masih kuat, maka NKRI tetap berdiri hingga Yaumil Qiyamah," pungkas Gus Hadi.
(tim liputan).
Editor :
Heri K