Indeks Kerawanan Daerah Dalam Pilkada Serentak Tahun 2020 di Kalbar

Editor: Redaksi author photo
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – Guna Menakar Indeks Kerawanan Daerah Dalam Pusaran Pilkada Serentak Di Kalimantan Barat Tahun 2020, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Universitas Tanjungpura Pontianak menggelar kegiatan Focus Gruop Discussion (FGD) di Hotel Golden Tulip Pontianak.

Gubernur Kalbar, H Sutarmidji yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan semua pihak harus mendukung kelancaran penyelenggaraan pilkada serentak di Kalbar yang aman dan damai.

"Peserta pilkada serentak dapat melakukan kampanye sesuai dengan peraturan dan tidak memprovokasi, sampaikan program yang betul-betul membawa perubahan dan mengedukasi masyarakat
Sutarmidji juga menyebut bahwa Bawaslu sebagai wasit mesti berani menindak apabila terjadi pelanggaran dalam penyelenggaraan pilkada. Karena itu memang tugasnya Bawaslu.

Kegiatan yang juga dihadiri langsung Komisioner KPU RI Viryan Azis, Rektor universitas Tanjungpura,  Kasdam XII Tanjungpura yang mewakili Pangdam XII Tanjungpura dan Wadir intelkam Polda Kalbar yang mewakili Kapolda Kalbar, Selain itu juga dihadiri oleh peserta BEM Se-Kota Pontianak, Cipayung dan Organisasi Kedaerahan.

Gubernur Kalbar, Sutarmidji juga menyampaikan apresiasinya kepada BEM FISIP UNTAN yang telah menginisiasi  kegiatan Focus Gruop Discussion semacam ini.

Hal serupa juga disampaikan oleh komisioner KPU RI Viryan Azis yang juga mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan FGD yang di inisiasi oleh BEM FISIP UNTAN, ia berharap kegiatan semacam ini untuk dimasifkan sebagai bentuk pendidikan politik kepada masyarakat.

Ia juga menghimbau agar mahasiswa ikut berkontribusi dalam Menyukseskan Pilkada serentak Khususnya di Kalimantan Barat.

Budi Alfarizi selaku Ketua BEM FISIP UNTAN menjelaskan tujuan digelarnya kegiatan Focus Gruop Discussion ini adalah sebagai bentuk partisipasi kami dalam mengawal pesta demokrasi khususnya di tujuh kabupaten yang akan melangsungkan pilkada serentak di bulan Desember mendatang.

Ia juga  berharap kegiatan ini dapat memberikan pendidikan politik kepada masyarakat agar masyarakat semakin cerdas  dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang berbau SARA dan hoax yang berpotensi memecah belah.

Budi Alfarizi mengatakan kegiatan ini juga sebagai upaya bersama dalam mempertahankan zero konflik di Kalimantan Barat. (bian).

Editor : Aan
Share:
Komentar

Berita Terkini