KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Fakultas
Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Pontianak kembali menggelar kegiatan
Webinar Internasional, Webinar
Internasional Empat Benua kali ini mengusung tema "Spirit Lintas Iman
dalam Menghadapi New Normal Pandemi Covid-19" melalui Zoom dan Youtube
FUAD IAIN Pontianak, yang akan dilaksanakan pada hari Jumat 12 Juni 2020
mendatang.
Kegiatan webinar ini
merupakan kegiatan internasional virtual perdana yang akan di gelar oleh
FUAD IAIN Pontianak yang sebelumnuya FUAD IAIN Pontianak juga sukses menggelar
Webinar Nasional dengan mengangkat tema "Dakwah Virtual Pada masa Pandemi
Covid-19".
Kegiatan ini
terdengar sangat menarik karna narasumber yang akan memberikan pemaparan
merupakan akademisi dari berbagai kampus di beberapa negara bahkan benua .
Adapun narasumber
yang akan memberi pemaparan ialah .Dr. (Cand.) Imam Malik Ridwan, yang
merupakan Awardee 5000 Doktor School of
Social Sciences, Western Sidney University, di Australia, kemudian Munawir
Aziz, M.A selaku peneliti Yahudi dan Antisemitism Parkes Institute, University of
Southampton, di United Kingdom, selanjutnya Dr. (Cand) Yuseva Ariyani
Iswandari, M.Ed yang merupakan dosen Ohio
State University USA, kemudian Dr. Zuli Qodir selaku dosen Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, kemudian Dr. (Cand) Yulianti dari Leiden University Belanda, selanjutnya Rian Rinaldi Djita M.Ed yang
merupakan Vanderbilt University PhD
student in Education Policy at University of Arkansas, dan yang terakhir
adalah Dr. H. Zaenuddin Hudi Prasojo, M.A selaku Dosen Studi Agama-agama FUAD
IAIN Pontianak
Elmansyah, M.S.I,
selalu dosen Fakultas Ushuludin sekaligus panitia pelaksaan kegiatan webinar
ini mengatakan bahwa kegiatan ini di laksanakan agar bisa mengetahui sejauh
mana perkembangan penanganan covid di belahan dunia lainnya.
Mengetahui
anggapan respon umat beragama terkait pandemi covid 19 di belaham dunia,
respons umat beragama terkait New Normal pandemi covid 19. Serta sikap umat
beragama terkait new normal warga di belahan bumi selain Indonesia ketika menghadapi
Corona .
"Selama ini,
seperti kita lihat, reaksi paling aktif (baik positif maupun negatif) terkait
korona itu adalah umat beragama, karena adanya pembatasan berkumpul di rumah
ibadah. Sekarang, dilakukan New Normal, yang berarti kondisi baru yang
mengharuskan umat beragama memiliki kebiasaan baru. Kita tidak tau bagaimana
dengan New Normal di belahan bumi lainnya. Apakah sama atau tidak," ungkap
Elmansyah.
Selain itu Elmansyah
juga mengatakan bahwa peserta yang mendaftar tampak antusias untuk mengikuti
webinar ini
"Buktinya baru 2
hari sudah 1.300-an peserta yang mendaftar. Hal ini terjadi karena selain
judul webinar internasional 4 benua ini begitu menarik juga tidak ada
pemungutan biaya bagi yang ingin mengikutinya," pungkasnya. (tim liputan).
Editor : Aan