Viral Guru Yang Berikan Denda Kepada Siswa di Singkawang Akhirnya Minta Maaf

Editor: Redaksi author photo


Singkawang (Kalbarnews.co.id) – Video terkait adanya denda yang diberikan guru kepada siswa yang menyaksikan Cap Goh Meh akhirnya menemui kejelasan setelah dilakukan pertemuan antara Sekolah Orangtua Siswa dan Pihak Kepolisian.

Guru agama SD Negeri 43 Singkawang, Rusnaini, meminta maaf kepada semua pihak, terkait adanya denda sebesar Rp 30 ribu kepada murid yang menyaksikan Cap Go Meh.

"Kepada semua pihak saya minta maaf dan berjanji tidak mengulanginya. Uang yang kemarin juga sudah dikembalikan ke orang tua murid," kata Rusnaini.

Hal itu ia sampaikan dalam pertemuan yang digagas Kapolsek Singkawang Selatan, AKP M Aminuddin, dan dihadiri Kapolres Singkawang AKBP Prasetyo Adhi Wibowo, di Polsek Singkawang Selatan, dilansir dari Kumparan.com Kamis (13/02/2020).

Sejak beberapa hari terakhir, jagat maya dihebohkan dengan video pengakuan seorang murid yang didenda oleh gurunya, karena menonton Cap Go Meh.

"Anak saya sampai tak berani masuk sekolah karena harus bayar denda, makanya saya kemarin datang ke sekolah, untuk mempertanyakan, uang denda ini akan dipakai untuk apa. Saya keberatan dengan adanya denda tersebut," ujar Susilawati, orang tua murid yang rekaman videonya beredar di internet.

Di sekolah tersebut, tiga anak Susi bersekolah. Salah seorang anak Susi telah membayar Rp 5000, pakai uangnya sendiri. Sedangkan yang lain, meminta kepada orang tuanya.

"Bapaknya ndak mau ngasih, jadi ada anak saya yang tak mau masuk sekolah. Makanya saya datang ke sekolah, untuk mempertanyakan pengunaan uang denda tersebut," tambah Susi.

Dalam pertemuan tersebut, Susi mengaku persoalan tersebut sebenarnya sudah selesai. Ia pun telah bertemu dengan guru dan kepala sekolah.

"Masalah kemarin sudah saya abaikan. Habis ketemu dengan kepala sekolah dan ibu guru, masalahnya sudah selesai. Saya tidak tahu mengapa jadi viral dan panjang begini," ujarnya.

Di hadapan Kapolres Singkawang, Susi dan Rusnaini pun bersalaman.
"Kalau ada klaim di medsos yang mengatakan benih intoleransi di Singkawang, itu tidak benar," tegas Kapolres. (tim liputan)

Editor : Edi S


Share:
Komentar

Berita Terkini