Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan saat kunjungi Puskesmas Rasau Jaya |
Kubu
Raya (Kalbarnews.co.id) – Pemerintah
Kabupaten Kubu Raya komit menekan angka kematian ibu, bayi, dan balita, yang
dalam kurun lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Mengacu data yang
ada, sejumlah langkah cepat pun diambil. Di antaranya memberikan alat
ultrasonografi (USG) kepada seluruh puskesmas di Kabupaten Kubu Raya. Dengan
alat ini, sebanyak 20 puskesmas di Kubu Raya akan mampu mengetahui segala hal
yang berkaitan dengan kehamilan, termasuk kondisi bayi dalam kandungan.
Mengejar
standar pelayanan minimal (IPM) di bidang kesehatan, pemerintah kabupaten juga
melakukan program inovasi. Yakni layanan kesehatan dengan cara proaktif jemput
bola, melalui kunjungan petugas kesehatan setiap hari Selasa dan Jumat. Menurut
Bupati Muda, problem kesehatan masyarakat harus diatasi dengan melibatkan semua
pihak.
“Sebab
semua problem berawal dari persoalan sumber daya manusia, dan itu dimulai dari
anak dalam kandungan,” ujarnya di Rasau Jaya, Jumat (070/2/2020).
Muda
mengungkapkan, saat meninjau polindes posyandu di sela kegiatan musrenbang
Kecamatan Rasau Jaya pada Rabu (05/02) lalu, terlihat antusiasme para ibu hamil
saat memeriksakan kehamilan dengan USG. Menurutnya, para ibu terlihat gembira
dengan keberadaan alat USG portabel itu.
“Karena
alat ini jauh lebih akurat dalam pemeriksaan. Kondisi kesehatan calon bayi
dapat dideteksi. Mulai panjang, berat, usia kehamilan, hingga prediksi tanggal
kelahiran. Bahkan detak jantung pun bisa jelas termasuk posisi tubuh calon
bayi,” tuturnya.
Muda
menjelaskan, pemeriksaan ibu hamil dengan USG sangat penting untuk mengetahui
secara jelas kondisi kesehatan ibu dan bayi yang dikandung. Dengan begitu,
indikasi stunting dan risiko-risiko lainnya termasuk kematian ibu dan bayi
dapat ditekan.
“Langkah
menyediakan layanan USG ini dijalankan bersamaan dengan program Salju
(Selasa-Jumat) Terpadu, yakni program inovasi layanan kesehatan dengan cara
proaktif jemput bola, di mana petugas-petugas puskesmas yang menyerang langsung
ke sasaran ibu hamil, balita, dan pelayanan kesehatan penyakit menular dan
tidak menular,” terangnya.
Ia
menyatakan semua layanan itu bersifat gratis. Sehingga semua ibu mengandung di
seluruh penjuru Kabupaten Kubu Raya wajib memeriksakan diri dengan alat
tersebut.
“Inilah
potret keseriusan Kubu Raya dalam mengejar standar pelayanan minimal atau SPM
dan peningkatan derajat kesehatan rakyat. Hal itu penting demi perbaikan indeks
pembangunan manusia atau IPM. Demi menyiapkan sumber daya manusia berkualitas
bagi masa depan di republik ini,” jelasnya.
“Hulunya sejak seribu hari pertama
kehidupan, yakni sejak bayi dalam kandungan sampai lahir dan proses tumbuhnya,”
tambahnya. (tim liputan)
Editor
: Aan