Kubu
Raya (Kalbarnews.co.id) – Bupati Kubu
Raya, Muda Mahendrawan kembali mengingatkan bahwa keberadaan Kabupaten Kubu
Raya bukan menjadi beban untuk Indonesia, hal ini disampaikannya saat menjadi
Inspektur Apel Memulai hari kerja pertama di tahun 2020.
Pemerintah
Kabupaten Kubu Raya menggelar Apel Awal Tahun 2020 di halaman Kantor Bupati
Kubu Raya, Kamis (2/1). Apel digelar sebagai persiapan pelaksanaan kegiatan
tahun anggaran 2020. Selain seluruh pejabat dan pegawai, apel juga diikuti
Wakil Bupati Sujiwo dan Sekretaris Daerah Yusran Anizam. Dalam amanatnya selaku
pembina apel, Bupati Muda Mahendrawan kembali mengingatkan bahwa keberadaan
Kabupaten Kubu Raya bukan menjadi beban untuk Indonesia.
“Tidak
menjadi beban itu berarti kita tidak membiarkan banyaknya pengangguran,
kemiskinan, apalagi pemiskinan yang terjadi. Maka sebagai pemerintah dan
birokrasi sampai ke tingkat terbawah, kita berada di garis depan yang
bertanggung jawab karena diberi amanah dan kewenangan,” tuturnya.
Terkait
hal itu, Muda mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara Kabupaten Kubu Raya untuk
bekerja dengan target yang terukur. Tugas pokok dan fungsi setiap ASN,
menurutnya, adalah sebuah tanggung jawab. Alih-alih sekadar melaksanakan tugas.
“Saya
lebih dominan memakai kosakata ‘tanggung jawab’ ketimbang ‘tugas’. Karena
ketika kita mendapat amanah jabatan pada level apapun, maka di situlah letak
tanggung jawab. Sedangkan tugas berkonotasi seolah-olah hanya karena perintah
dan formalitas. Namun tanggung jawab lebih dari itu,” tuturnya.
Muda
mengajak seluruh ASN untuk memperkuat rasa memiliki terhadap Kubu Raya. Caranya
dengan berusaha memahami pikiran dan perasaan rakyat. Karena itu, dia
mengingatkan agar seluruh program dan kegiatan selalu mendarat pada kebutuhan
setiap rumah tangga.
“Kita
harus bisa berpikir dan melakukan yang bukan hanya rutinitas. Karena energi
yang kita miliki sebetulnya luar biasa. Kita tidak hanya kerja untuk kerja,
tapi kerja untuk bisa membahagiakan orang banyak,” ajaknya.
Muda
meminta ASN untuk membangun tim kerja yang baik di instansi masing-masing.
Namun dengan tetap bersinergi dan inovatif. Sebab tanpa inovasi, tidak akan ada
percepatan-percepatan.
“Dengan
kondisi berbagai tantangan saat ini, maka di sinilah kita justru harus lebih
melipatgandakan energi. Sama-sama meningkatkan kinerja. Dan itu nanti diukur
dengan kontrak kinerja yang tidak hanya normatif tapi mendetail pada program
dan kegiatan per triwulan,” ujarnya.
Muda
menegaskan, ASN harus fokus pada sasaran. Yakni berpikir yang langsung menyasar
pada kebutuhan rakyat. Untuk itu, dirinya mengingatkan ASN agar selalu siap
dengan perubahan zona. ASN diminta tidak mengeluh manakala kehilangan zona
nyaman.
“Pengakuan
bukan datangnya hanya dari atasan, tapi justru dari masyarakat. Meskipun kita
bekerja di belakang meja, bukan berhadapan langsung dengan rakyat, tapi semua
itu adalah sistem,” jelasnya. (tim liputan)
Editor
: Aan