Thorcon Akan Turunkan Tarif Dasar Listrik Di Kalimantan

Editor: Redaksi author photo
Kepala Perwakilan Thorcon Internasional, Bob S Effendi saat Pemaparan dalam Seminar Nasional
Pontianak (Kalbarnews.co.id) - Kepala Perwakilan Thorcon International, Bob S. Effendi, Kalimantan bisa menurunkan Tarif Dasar Listrik dengan memanfaatkan Tekhnologi Nuklir, hal ini disampaikan pada Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Universitas Nahdatul Ulama Kalimantan Barat beberapa waktu yang lalu.

Seminar Nasional yang bertemakan “Pemanfaatan Teknologi Nuklir di Indonesia dan Penyediaan Energi Jangka Panjang Guna Mendukung Kemajuan Kalimantan Barat” ini bertujuan memanfaatkan kekayaan alam yang ada di Bumi Khatulistiwa ini.

Peserta Seminar Nasional bersama Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kalimantan Barat
“Dengan hanya sekitar 3000 MW total kapasitas di Kalimantan dengan BPP sekitar 12 sen dan TDL 10 sen maka bila ada penambahan PLTT 3000 MW dengan BPP 6 sen maka rata-rata BPP Kalimantan akan turun menjadi 9 sen per kwh jauh di bawah TDL yang dikisaran 10 sen per kwh maka tidak ada alasan TDL tidak dapat turun, bukan saja akan mendorong tumbuhnya industri di Kalimantan tetapi juga akan memperbaiki bottom line PLN yang selama ini mensubsidi wilayah di luar Jawa,” ujar Bob S. Effendi.

Bob mengatakan bahwa sesungguhnya dari Pemerintah tidak ada masalah dengan PLTN, bahkan Menteri ESDM, Arifin Tasrif sudah mengatakan bahwa sepakat PLTN tapi asal murah. Menristek/Kepala BRIN mengatakan bahwa PLTN sebaiknya dibangun tanpa APBN alias melalui Investasi swasta. Salah satu permasalahan adalah tidak adanya kajian komprehensif tentang PLTN yang di berikan Presiden. 

Kajian yang telah dilakukan oleh P3Tek Balitbang ESDM telah berkesimpulan bahwa penawaran Thorcon memenuhi harapan Pemerintah, yaitu murah dapat besaing dengan batubara, keselamatan tinggi, bahkan menjamin kejadian Fukushima tidak mungkin terjadi dan dibangun dengan skema IPP atau tanpa APBN maka dapat dipertimbangkan sebagai solusi untuk masuk pada bauran 2026 – 2027, Bob menjelaskan.  

Bob melanjutkan bahwa ia yakin bahwa Pemerintah akan menyetujui proposal Thorcon yang memenuhi semua harapan Pemerintah dan akan mengirimkan kajian P3Tek kepada Presiden dalam waktu dekat untuk mendapatkan keputusan sehingga program ini dapat berjalan. 

Seperti diberitakan dalam berbagai media Thorcon International, akan melakukan investasi Rp 17 Triliun membangun PLTT 500 MW di Indonesia dan telah bekerjasama dengan PT PAL untuk memproduksi beberapa komponen termasuk reaktor. 

Sementara itu Prof. Ismail Yusuf, Pakar Energi terbarukan dari Universitas Tanjung Pura mengatakan bahwa energi terbarukan seperti angin dan surya tidak dapat menggantikan PLTU Batu Bara sebagai energi primer yang dapat menggantikan adalah PLTN dengan kapasitas besar untuk kebutuhan listrik bagi Industri. 

PLTS dapat dimanfaatkan untuk daerah-daerah yang terpencil khusus untuk penerangan atau isolated grid dimana PLN tidak masuk.

Hal yang sama disampaikan Dr Rahmat Saputra, M.Si Peneliti PLTN yang bukan saja Rektor Universitas Nahdlatul Ulama, Rahmat mengatakan bahwa PLTN adalah pembangkit listrik yang paling aman di dunia dapat dilihat dari jumlah kematian yang paling terkecil, tidak lebih dari 40 orang dalam 50 tahun di banding pembangkit lainnya. 


Reza Wahyudi, Dekan Fakultas Teknik mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada rencana yang jelas tentang rencana PLTN di Kalimantan Barat seperti siapa yang akan jadi investor dan berapa tarif listriknya. Thorcon memiliki rencana yang sangat jelas dan terstruktur serta penawaran yang sangat menarik mengapa tidak Pemerintah Provinsi mempertimbangkan penawaran Thorcon. (tim liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini