Kubu
Raya (Kalbarnews.co.id) – Bupati Kubu
Raya Muda Mahendrawan menyerahkan donasi infak beras senilai Rp 25 juta rupiah
kepada Baitulmaal Munzalan Indonesia Kabupaten Kubu Raya, Jumat (22/11/2019).
Penyerahan
dilakukan di sela kegiatan tablig akbar Peringatan Maulid Nabi Muhammad di
Halaman Kantor Bupati Kubu Raya. Branch Manager Baitulmaal Munzalan Indonesia
Kabupaten Kubu Raya, Rizal Mustamsir, mengatakan donasi yang diterima pihaknya
berasal dari para pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.
“Alhamdulillah
gerakan infak beras di Munzalan sudah berjalan delapan tahun. Pondok-pondok
binaan kita sekitar 85 persen berada di Kubu Raya. Jadi dari 115 pondok yang
kita salurkan beras, 85 pondok ada di Kubu Raya,” ujar Rizal seusai kegiatan
tablig akbar.
Rizal
mengungkapkan, setiap bulan beras yang disalurkan pihaknya mencapai 50-60 ton.
Karena itu, ia menyebut donasi dari para pegawai melalui pemerintah daerah
sangat berarti dalam menambah alokasi makanan pokok bagi para santri dan anak
yatim.
“Hingga
kini kita juga masih mempersilakan masyarakat yang punya informasi mengenai
pondok-pondok lainnya yang belum mendapatkan bantuan dari kita. Silakan
disampaikan agar bisa menjadi mitra kita,” ucapnya.
Rizal
menerangkan, uang donasi dari ASN senilai Rp 25 juta diperuntukkan khusus untuk
membeli beras. Hal itu dikarenakan Munzalan memang mengusung gerakan infak
beras. Ia menambahkan, Munzalan saat ini tengah menggalakkan gerakan seribu
rupiah sehari atau 25 ribu perbulan untuk donasi beras.
“Donasi
Rp 25 juta yang diberikan para pegawai lewat pemerintah daerah artinya setara
dengan seribu orang. Jadi pegawai sudah berdonasi untuk seribu orang,”
tuturnya.
Rizal
mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Kubu Raya yang telah menggerakkan para
pegawai untuk berdonasi. Dirinya mengaku gembira karena merasa diayomi.
“Kami
merasa dinaungi dan betul-betul dibantu. Kubu Raya ini merupakan orang tua kami
karena memang keberadaan kami pusatnya di Kubu Raya. Dan 85 persen pondok yang
kita bina ada di Kubu Raya,” sebutnya.
Pimpinan
Yayasan Baitulmaal Munzalan Indonesia, Ustaz Lukmanul Hakim, mengatakan,
program infak beras telah dilakukan pihaknya sejak tahun 2012 silam. Di mana
pondok-pondok pesantren dan yatim piatu yang mendapatkan bantuan suplai beras
sebagian besar berada di Kabupaten Kubu Raya. Gerakan infak beras, kata
Lukmanul, telah diduplikasi di 50 kota di Indonesia, mulai Aceh hingga Papua.
”Nah,
kita berharap akan ada kerja sama dan pola sinkronisasi antara pemerintah
daerah dan kami sebagai penggerak dakwah. Artinya, sinergi antara umara dengan
ulama dalam bentuk gerakan,” ujarnya.
Lukmanul
Hakim menjelaskan, program infak beras menawarkan kemudahan kepada para pegawai
yang hendak berinfak beras. Dengan donasi sebesar Rp 25 ribu /bulan atau Rp
1.000/hari, pihaknya akan membelikan beras terbaik untuk para anak yatim dan
penghafal Quran.
“Kami
punya tagline ‘berinfak seribu sehari didoakan ribuan santri’. Jadi nanti
uangnya dikumpulkan dan dibelikan beras terbaik untuk anak-anak yatim dan
penghafal Quran,” tambahnya.
Bupati
Kubu Raya Muda Mahendrawan menyebut pihaknya telah mengimbau para pegawai di
lingkungan Pemerintah Kabupaten kubu Raya untuk mengikuti gerakan infak beras.
Imbauan tersebut disampaikan lewat surat edaran bupati tentang gerakan infak
beras tertanggal 10 April 2019 lalu.
“PNS
dan non-PNS muslim diimbau memberikan infak beras berupa uang sebesar Rp 25
ribu untuk satu orang anak asuh atau lebih setiap bulan. Ini kira-kira sama
dengan seribu rupiah perhari setiap bulannya,” ujarnya.
Dana gerakan infak
beras, lanjutnya, kemudian diakomodasi bendahara di masing-masing Satuan Kerja
Perangkat Daerah. “Selanjutnya diserahkan kepada Sekretariat Daerah melalui
Bagian Kesejahteraan Rakyat untuk disalurkan kepada Batulmaal Munzalan,”
imbuhnya. (tim liputan)
Editor
: Heri K