Sujiwo: Pemuda Miliki Peran Yang Sangat Luar Biasa!

Editor: Redaksi author photo
Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo saat berikan materi Ngobrol Pancasila dan Kepemudaan 
Pontianak (Kalbarnews.co.id) - Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo hadiri kegiatan "Ngobrol Pancasila dan Kepemudaan" di Cafe Balingkaan jalan Letjen S. Parman, Pontianak, Rabu sore (30/10/2019).

Sujiwo hadir sebagai pemateri Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo, S.E., bersama Anggota DPRD Provinsi Kalbar Masdar, S.Pd.SD., M.Si..

Acara yang diinisiasi oleh 4 Organisasi Kemahasiswaan, diantaranya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kalbar, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pontianak, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kalbar dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Kalbar, yang tergabung dalam Cipayung Plus, dengan tema 'Menyongsong Satu Abad Sumpah Pemuda Menuju Indonesia Dicita-citakan',

Setelah sambutan dari Perwakilan dari Cipayung Plus, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo, S.E.

Bendahara DPD PDIP Kalbar yang akrab di sapa 'Jiwo' ini menegaskan untuk 'Jas Merah', yakni akronim dari 'Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah'.

Ia juga mengatakan terkait pernyataan dari Tokoh Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, yang pernah menyebut bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.

Menurutnya, pemuda mempunyai peran yang luar biasa terhadap sejarah perjuangan bangsa Indonesia hingga kemerdekaannya.

"Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia," ujarnya menirukan kutipan Bung Karno yang dahsyat tersebut.

Jiwo menyebut, mahasiswa adalah pemuda dan pemudi. Dalam perjalanannya sekarang, masih berkaitan erat dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

"Pada tahun 1908, pernah ada suatu organisasi bernama Budi Utomo, yang berhasil membangkitkan semangat para pemuda saat itu bahwa menuju Indonesia Merdeka perlu adanya suatu persatuan dan kesatuan. Kongres Pemuda 1 pada tahun 1926, masih belum banyak membuahkan hasil. Namun 2 tahun kemudian, pada Kongres Pemuda 2 pada tahun 1928, barulah nampak arah perjuangan pemuda, dengan terhimpun menjadi suatu kesatuan, yang menghasilkan 3 butir bait pernyataan yang saat ini kita kenal sebagai 'Sumpah Pemuda'. Pasca Sumpah Pemuda di Batavia (Jakarta), setelah itu kita bersatu," ungkapnya dalam sambutan.

Ia juga menyebut, peran pemuda dari mulai pergerakan perjuangan bangsa hingga hari ini, memiliki peran yang sangat luar biasa. [tim liputan]

Editor : Heri K

Share:
Komentar

Berita Terkini