KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) – Sejumlah wilayah desa di Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, mengalami banjir rob setelah pasang surut air laut dan peningkatan curah hujan dipicu oleh dampak badai siklon yang terjadi di perairan sekitarnya. Polres Kubu Raya bersama Polsek Teluk Pakedai melakukan monitoring lapangan pada Senin (8/12/2024) untuk memetakan kondisi wilayah dan memastikan keselamatan warga.
Dampak Badai Siklon, Empat Desa di Teluk Pakedai Kubu Raya Dilanda Banjir Rob Hingga 70 Cm
Dalam hasil monitoring tersebut terdapat empat desa yang mengalami genangan dengan tingkat ketinggian air berbeda-beda, yakni Desa Sungai Nibung, Desa Kuala Karang, Desa Selat Remis, dan Desa Sungai Nipah.
Di Desa Sungai Nibung, air setinggi 50–60 cm menggenangi jalan desa dan kawasan pemukiman di Dusun Sepok Mangkalan. Jalan sepanjang satu kilometer tersebut tidak dapat dilalui kendaraan roda dua. Kondisi ini diperparah karena wilayah tersebut berada di dataran rendah dan berbatasan langsung dengan pesisir Laut Natuna.
Situasi serupa juga terjadi di Desa Kuala Karang. Beberapa RT terendam dengan ketinggian air mencapai 50–70 cm. Sejumlah bangunan warga serta SDN 12 Kuala Karang dilaporkan mengalami kerusakan pada bagian tertentu akibat hantaman gelombang air laut. Meski demikian, aktivitas masyarakat masih berlangsung dan tidak ada warga yang mengungsi.
Sementara itu, Desa Selat Remis mengalami genangan setinggi 20 cm di area Pasar Sungai Gora dan Jalan Pematang Mas. Meski terendam, jalur tersebut masih bisa dilalui kendaraan roda dua, dan warga tetap beraktivitas seperti biasa.
Di Desa Sungai Nipah, air dengan ketinggian 10–20 cm menutupi akses menuju dermaga penyeberangan. Aktivitas masyarakat di wilayah ini pun masih berjalan normal.
Kapolsek Teluk Pekedai, AKP Sumarno melalui Kasubsi Penmas, Aiptu Ade, mengatakan agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi peningkatan debit air, terutama di wilayah bantaran sungai dan pesisir Laut Natuna. Kondisi pasang surut yang dipengaruhi badai siklon dapat berubah cepat, sehingga masyarakat perlu terus memantau situasi di sekitar tempat tinggalnya,” ujar Ade.
Ia menambahkan bahwa Bhabinkamtibmas telah berada di lapangan untuk melakukan pemantauan langsung di tiap desa guna memastikan keselamatan warga. Kami turut berkoordinasi dengan aparatur desa dan pemerintah daerah guna menyiapkan langkah cepat apabila situasi semakin mengkhawatirkan.
“Masyarakat yang beraktivitas di sepanjang tepian sungai diminta meningkatkan kehati-hatian terhadap arus deras dan naiknya permukaan air, terutama pada malam hari saat kondisi sulit terpantau. Apabila terdapat indikasi cuaca ekstrem, kami sarankan untuk menghentikan sementara kegiatan,” jelas Ade.
Hingga siang hari, kondisi permukaan air dilaporkan masih bertahan dan diperkirakan mulai surut sekitar pukul 12.00 WIB. (Tim Liputan)
Editor : Aan