Layangan Kawat di Pontianak Mengkhawatirkan! Tokoh Pemuda Risman Nuridin Desak Larangan Total Dekat Permukiman

Editor: Redaksi author photo

Tokoh Pemuda Risman Nuridin Desak Larangan Total Dekat Permukiman
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK)  – Praktik permainan layang-layang dengan menggunakan tali kawat dan gelasan yang semakin merajalela di Kota Pontianak dan Kubu Raya menuai kecaman keras. 


Aktivitas ini dinilai sudah melewati batas tradisi dan kini menjadi ancaman serius bagi keselamatan publik, bahkan berpotensi merenggut nyawa manusia serta merusak jaringan listrik vital PLN.


Risman Nuridin, S.Pd., Tokoh Pemuda Pontianak, menyuarakan keresahan ini dan mendesak adanya langkah tegas untuk mengatur permainan tradisional ini.


"Permainan layang-layang ini memang tradisi yang kita cintai, tetapi belakangan, perilaku pelaku di lapangan yang menggunakan tali kawat itu sangat meresahkan karena berakibat cukup fatal," tegas Risman Nuridin.


Risman menyoroti dua dampak fatal yang ditimbulkan oleh layangan bertali kawat dan gelasan:

  1. Gangguan Jaringan Listrik: Seluruh pelanggan PLN di Pontianak dan Kubu Raya berisiko mengalami pemadaman atau kerusakan alat elektronik akibat kawat layangan yang menyentuh kabel listrik.

  2. Ancaman Maut di Jalan: "Kawat atau gelasan yang putus dan melintang di jalan dapat mengganggu pengguna jalan dan bisa mengakibatkan kecelakaan, khususnya mengakibatkan hilangnya nyawa manusia," papar Risman.


Sebagai konsumen dan warga Pontianak, Risman menekankan bahwa penggunaan tali kawat harus segera dihentikan karena sifatnya yang konduktif dan daya rusaknya yang tinggi.


Risman mewakili suara masyarakat dan pelaku usaha mendesak para penggemar layang-layang untuk lebih bertanggung jawab. Ia menggarisbawahi solusi utama: menjauhkan area bermain dari permukiman padat penduduk dan jaringan utilitas publik.


"Main layangan silakan, tapi yang jauh dari penduduk, supaya tidak mengganggu kabel PLN," imbau Risman. 


Risman menambahkan saya berharap masyarakat yang ingin bermain kelayang  lebih baik menghindari atau menjauhi permukiman penduduk.


Ia menutup pernyataannya dengan permohonan kepada komunitas layang-layang buat teman-teman penikmat permainan layang-layang, tolong perhatikan beberapa hal, terutama jangan pakai tali kawat.(Tim Liputan)
Editor : Aan

Kini, bola panas ada di tangan pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk segera menindaklanjuti keluhan masyarakat dan pelaku usaha demi menjaga ketertiban umum dan keselamatan warga Kalimantan Barat.

Share:
Komentar

Berita Terkini