Jelang Pelantikan, Ketum MABT Serap Aspirasi Tokoh Tionghoa di Pontianak

Editor: Redaksi author photo
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) 

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Indonesia menggelar ramah tamah bersama tokoh-tokoh Tionghoa di Restoran Gajahmada, Kota Pontianak pada hari Jumat (7/11/2025). Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus mendengar masukan menjelang pelantikan kepengurusan baru MABT Indonesia.

 

Ketua Umum Terpilih MABT Indonesia, Suyanto Tanjung, menyampaikan bahwa pihaknya membuka ruang dialog agar susunan kepengurusan serta program kerja yang akan dijalankan dapat sejalan dengan harapan masyarakat Tionghoa di Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat.

 

“Sebelum pelantikan, kami meminta masukan dari para tokoh terkait keanggotaan dan agenda MABT Indonesia. Kami juga menyampaikan rencana kegiatan terdekat, yaitu pelaksanaan Cap Go Meh. Puji Tuhan semua berjalan baik dan lancar,” ujarnya.

 

Suyanto berharap MABT Indonesia menjadi wadah pemersatu masyarakat Tionghoa dari seluruh Indonesia serta mampu memperkuat pelestarian adat budaya Tionghoa.

 

“Setelah bersatu, tujuan berikutnya mengembangkan adat budaya Tionghoa. Salah satu agenda besar kami adalah mewujudkan Rumah Adat Budaya Tionghoa, agar berdiri sejajar dengan etnis lain,” tegasnya.

 

Rumah adat yang dimaksud akan menjadi pusat kegiatan budaya, termasuk pengembangan pendidikan seperti bahasa Mandarin hingga program pertukaran budaya.

 

“Teman-teman dari etnis lain pun dapat lebih mengenal budaya Tionghoa, mulai dari adat pernikahan, kelahiran, hingga tradisi saat meninggal dunia,” tambahnya.

 

Ke depan, kantor MABT Indonesia akan berkedudukan di Kota Pontianak sebagai pusat pelayanan bagi masyarakat Tionghoa. Meski berfokus pada pemajuan budaya Tionghoa, Suyanto menegaskan bahwa organisasi ini juga siap membantu masyarakat lainnya.

 

“Kami organisasi kemasyarakatan dengan misi sosial budaya. Bila ada dari masyarakat lain yang membutuhkan bantuan, kami bersedia membantu,” ucapnya.

 

Selain memperkuat soliditas internal komunitas Tionghoa, Suyanto mengingatkan pentingnya menjaga hubungan harmonis antar-etnis di Indonesia.

 

“Perbedaan seharusnya menjadi ruang saling memahami. Kita harus harmonis dan bersatu padu. Ini menjadi pertukaran budaya yang baik, menambah khasanah kita sebagai etnis Tionghoa. Mencintai NKRI adalah kewajiban bagi seluruh warga,” tegasnya.

 

Suyanto menutup penyampaiannya dengan slogan yang menjadi semangat MABT Indonesia dalam berkarya untuk bangsa.

 

“MABT satu hati untuk negeri, NKRI!” pungkasnya. (tim liputan**).

 

Editor : Heri

Share:
Komentar

Berita Terkini