KALBARNEWS.CO.ID (KAPUAS HULU) - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang sebagai solusi untuk meningkatkan gizi anak-anak di Kabupaten Kapuas Hulu, kini justru menjadi sorotan tajam. Belasan siswa dari SD Tahfidz Al Hidayah dan SD Negeri 01 Kedamin Hilir, Putussibau Selatan, terpaksa dilarikan ke RSUD Achmad Diponegoro Putussibau akibat mengalami gejala keracunan massal setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut.
Ironi Program Makanan Bergizi Gratis Malah Bikin Belasan Anak Masuk Rumah Sakit
Koordinator Program MBG Kapuas Hulu, Soni Deviandi Putra, langsung memberikan tanggapan terkait insiden "Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencari tahu penyebab pasti kejadian ini. Jika MBG (Makanan Bergizi Gratis) dilakukan dengan benar, seharusnya aman. Kami akan memeriksa CCTV dan untuk sementara, dapur tempat makanan disiapkan kami nonaktifkan," tegasnya.
Soni menjelaskan bahwa program MBG sebenarnya sudah berjalan sejak 17 Februari 2025. Namun, dapur yang menjadi sumber masalah baru beroperasi selama dua minggu terakhir, dan insiden ini terjadi pada hari ketujuh pemberian MBG di sekolah-sekolah terkait.
Lebih lanjut, Soni mengakui adanya temuan makanan basi dan praktik pengepakan makanan yang kurang tepat. "Makanan yang masih panas langsung di-packing. Seharusnya dibiarkan dingin terlebih dahulu sebelum dikemas," ujarnya.
Dalam upaya meningkatkan kualitas dan keamanan program MBG, Soni mengungkapkan bahwa BGN kini mensyaratkan sertifikasi ISO dan halal bagi setiap penyedia pangan. "Jika persyaratan ini terpenuhi dari 5 SPPG (Sentra Pangan Pangan Gizi), maka kita bisa melayani hingga 10 ribu penerima manfaat," jelasnya.
Berdasarkan konfirmasi dari awak media KALBARNEWS.CO.ID, sebanyak 19 anak dilarikan ke UGD RSUD Achmad Diponegoro untuk mendapatkan penanganan medis. Dari jumlah tersebut, 12 anak telah diperbolehkan pulang, sementara 7 anak lainnya masih dalam penanganan intensif.(Dulhadi)
Editor : Aan