KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Supadio, kembali melaporkan adanya peningkatan aktivitas potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kalimantan Barat. Berdasarkan data pantauan satelit pada 11 November 2025, BMKG mencatat total 15 titik panas (hotspot) terdeteksi di Kalbar.BMKG Deteksi 15 Titik Panas di Kalbar dalam Sehari, Waspada Potensi Karhutla Meningkat!
Dari total 15 titik panas yang terdeteksi menggunakan Satelit VIIRS dan MODIS, sebagian besar berada pada tingkat kepercayaan Menengah, yang berarti memiliki kemungkinan besar merupakan indikasi kuat terjadinya kebakaran.
Tingkat Kepercayaan Menengah: Terdeteksi 14 titik panas.
Tingkat Kepercayaan Tinggi: Terdeteksi 1 titik panas.
Titik panas dengan tingkat kepercayaan tinggi ini mengindikasikan bahwa anomali suhu panas tersebut memiliki probabilitas tertinggi sebagai kebakaran aktif di permukaan.
Titik-titik panas ini tersebar di beberapa kabupaten/kota. Berikut adalah rincian wilayah dengan temuan terbanyak:
Sanggau: 5 titik panas (semua tingkat Menengah).
Pontianak: 3 titik panas (semua tingkat Menengah).
Bengkayang: 2 titik panas (semua tingkat Menengah).
Landak: 2 titik panas (semua tingkat Menengah).
Mempawah: 1 titik panas (Tingkat Tinggi).
Melawi: 1 titik panas (Tingkat Menengah).
Kubu Raya: 1 titik panas (Tingkat Menengah).
Titik panas dengan Tingkat Kepercayaan Tinggi yang terdeteksi di Mempawah menjadi sorotan utama yang membutuhkan tindak lanjut cepat dari pihak terkait untuk verifikasi dan pemadaman.
BMKG mengingatkan bahwa deteksi hotspot ini adalah peringatan dini dari anomali suhu panas. Tingginya jumlah titik panas, terutama dengan tingkat kepercayaan menengah dan tinggi, menandakan adanya aktivitas pembakaran yang dapat meluas, apalagi didukung oleh kondisi cuaca yang bisa kering di beberapa waktu.
Masyarakat dan seluruh pihak terkait diimbau untuk:
Tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar.
Meningkatkan patroli dan pengawasan di wilayah yang terdeteksi hotspot, khususnya Sanggau, Pontianak, dan Mempawah.
Segera melaporkan jika melihat adanya titik api atau asap pekat.
"Deteksi ini adalah alat peringatan dini. Walaupun titik panas bisa tidak terdeteksi di wilayah yang tertutup awan atau blank zone, 15 titik yang terpantau ini cukup menjadi sinyal kuat bahwa upaya pencegahan Karhutla harus terus digalakkan," jelas [Nama Pejabat/Narasumber, jika ada].
Data sebaran titik panas ini bersumber dari inderaja.bmgk.go.id. Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi resmi dari BMKG Kalbar.