KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) – Menyusul viralnya pemberitaan tentang penyetopan pekerjaan pengecatan dan penataan kawasan di sekitar Bandara Internasional Supadio, Bupati Kubu Raya Sujiwo akhirnya angkat bicara. Ia menegaskan bahwa semangat pembangunan di daerah tidak boleh terhambat hanya karena persoalan birokrasi yang kaku.Bupati Sujiwo Tanggapi Penyetopan Oleh Angkasa Pura II: “Jangan Kaku, Birokrasi Itu untuk Mempermudah, Bukan Memperumit!”
“Tidak semua hal harus menunggu prosedur berbelit-belit. Kalau ada satu frekuensi, komunikasi yang baik, semua akan lebih mudah dan cepat,” ujar Sujiwo dalam wawancara usai menghadiri kegiatan di Kubu Raya, Jumat (10/10/2025).
Bupati Sujiwo mencontohkan bahwa birokrasi memang penting, namun jangan sampai membuat pelayanan publik terhambat, apalagi dalam situasi yang membutuhkan tindakan cepat.
“Ambil contoh, ada warga di Puskesmas yang kejang-kejang, masa kita mau nanganinya harus nunggu proposal dulu untuk BTP-nya? Keburu mati rakyatnya,” tegasnya dengan nada prihatin.
Ia kemudian mengapresiasi beberapa instansi yang menurutnya sudah menunjukkan fleksibilitas dan semangat kolaborasi. Salah satunya adalah Balai Jalan Nasional yang memberi izin pemanfaatan aset untuk penataan kawasan tanpa prosedur rumit.
“Ketika saya mau menggarap aset mereka, Balai Jalan Nasional langsung bilang: silakan, Pak Bupati. Tidak perlu surat menyurat, cukup komunikasi lewat telepon, selesai. Nah, ini contoh nyata bagaimana birokrasi bisa tetap berjalan tapi tidak menyulitkan,” jelasnya.
Menyinggung hubungan dengan pihak Angkasa Pura II yang sebelumnya sempat ramai di media, Bupati Sujiwo menegaskan bahwa semua itu hanyalah bagian dari dinamika komunikasi dan kini sudah memasuki tahap positif.
“Alhamdulillah, GM baru Angkasa Pura II saya yakin akan satu frekuensi dengan kita. Kalau semangatnya sama, untuk menata, mempercantik, dan membangun daerah, saya yakin semua akan berjalan baik,” kata Sujiwo optimistis.
Menurutnya, pembangunan di sekitar kawasan Bandara Supadio adalah upaya bersama untuk mempercantik wajah Kubu Raya sekaligus menciptakan kenyamanan bagi masyarakat dan pengguna bandara.
“Kita ingin Kubu Raya tampil sebagai wajah depan Kalimantan Barat. Maka kolaborasi itu kuncinya. Jangan sampai terhambat hanya karena ego sektoral atau kekakuan birokrasi,” tegasnya.
Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah daerah, instansi vertikal, dan BUMN seperti Angkasa Pura II, Sujiwo berharap proses penataan kawasan sekitar bandara bisa segera dilanjutkan.
“Yang penting niatnya baik, tujuannya jelas untuk masyarakat. Birokrasi tetap jalan, tapi jangan sampai jadi penghalang kebaikan,” tutupnya. (cc)
Editor : Aan