![]() |
Adil Ka’ Talino, Bacuramin Ka’ Saruga, Basengat Ka’ Jubata |
KALBARNEWS.CO.ID
(PONTIANAK) - Salam budaya Adil Ka’ Talino, Bacuramin Ka’
Saruga, Basengat Ka’ Jubata merupakan salah satu warisan luhur Suku Dayak.
Salam ini bukan sekadar kata pembuka, melainkan sebuah filosofi hidup yang
mencerminkan pandangan dunia, sistem nilai, serta identitas kolektif masyarakat
Dayak.
Tiga pilar utama yang terkandung
dalam salam tersebut memiliki makna yang dalam:
- Adil Ka’ Talino –
berarti adil kepada sesama manusia. Nilai ini mengajarkan
pentingnya menegakkan keadilan, kesetaraan, serta rasa hormat dalam
menjalin hubungan sosial. Tidak ada yang lebih tinggi ataupun lebih
rendah, semua manusia dipandang setara di hadapan sesamanya.
- Bacuramin Ka’ Saruga –
berarti bercermin ke surga. Filosofi ini mengingatkan setiap orang
agar selalu meneladani nilai-nilai kebaikan dan kesucian. Seperti cermin,
surga dijadikan ukuran dalam bersikap, berucap, dan berbuat, sehingga
setiap langkah manusia diarahkan menuju jalan yang benar.
- Basengat Ka’ Jubata – berarti nafas hidup berasal dari Tuhan. Ini adalah pengakuan bahwa segala kehidupan bersumber dari Tuhan (Jubata). Manusia wajib menjaga dan menghormati kehidupan, serta menyadari bahwa segala sesuatu pada akhirnya kembali kepada Sang Pencipta.
Salam budaya ini lazim diucapkan
pada awal acara-acara penting masyarakat Dayak, baik kegiatan adat, budaya,
maupun pertemuan sosial. Setelah salam diucapkan, biasanya hadirin akan
menjawab dengan serentak: “Arus... Arus... Arus...” yang berarti “setuju...
setuju... setuju...”.
Balasan tersebut bukan hanya
ungkapan persetujuan formal, melainkan sebuah ikrar kolektif. Ia menjadi
janji bersama untuk menegakkan keadilan, meneladani nilai surgawi, serta
senantiasa mengingat bahwa hidup adalah titipan Tuhan.
Dengan demikian, salam Adil
Ka’ Talino, Bacuramin Ka’ Saruga, Basengat Ka’ Jubata tidak hanya berfungsi
sebagai salam budaya, tetapi juga menjadi pedoman etis dan moral bagi
masyarakat Dayak dalam menjaga harmoni sosial, spiritual, dan kultural mereka.
(tim liputan).
Editor : Heri