BIOREKAT UNTAN: Menggali Potensi Bahan Alam Kalimantan untuk Inovasi Obat dan Kesehatan

Editor: Redaksi author photo

 BIOREKAT UNTAN: Menggali Potensi Bahan Alam Kalimantan untuk Inovasi Obat dan Kesehatan
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK)  – BIOREKAT (Bioactive Resources of Kalimantan for Applied Therapeutics) merupakan kelompok riset dari Bagian Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura (UNTAN), yang berkomitmen mengembangkan obat dan produk kesehatan berbasis bahan alam khas Kalimantan. 


Fokus utama riset ini adalah pemanfaatan biodiversitas tropis untuk melahirkan inovasi terapeutik yang relevan dengan kebutuhan kesehatan masyarakat.


Bidang riset BIOREKAT mencakup beragam potensi, mulai dari antikolesterol, imunomodulator, antiinflamasi, antibakteri, antiobesitas, hingga produk untuk pencegahan stunting. 


Salah satu produk unggulan yang tengah dikembangkan adalah olahan buah tengkawang tungkul, yang berpotensi sebagai agen antistunting sekaligus antikolesterol. Tengkawang diketahui kaya akan nutrisi esensial, vitamin, asam lemak, dan senyawa bioaktif yang mampu mendukung pertumbuhan anak, memperbaiki status gizi, serta membantu mengendalikan kadar kolesterol.


Menurut Dr. Inarah Fajriaty, S.Farm., M.Si., Apt., Dosen Farmakologi dan Farmasi Klinis Fakultas Kedokteran UNTAN, produk-produk BIOREKAT selalu bersumber dari kekayaan alam Kalimantan. 


“Selain dari ekstrak buah tengkawang, BIOREKAT juga meneliti bahan alam khas Kalbar lainnya, seperti cincalok. Riset dilakukan mulai dari kajian toksisitas akut dan subkronis, karakterisasi kandungan, hingga uji potensi aktivitasnya, termasuk antistunting, antioksidan, dan imunomodulator,” ungkap Inarah, Kamis 18 September 2025.


Hasil riset bahkan menunjukkan bahwa kombinasi cincalok dan tengkawang mampu memberikan efek sinergis dalam memperbaiki nutrisi pada tikus malnutrisi. Temuan ini membuka peluang besar untuk dikembangkan menjadi suplemen nutrisi bagi tumbuh kembang anak. 


Selain itu, banyak bahan alam lain yang juga dikaji, seperti daun bintangur, buah lerak, kulit biji mete, cangkang telur, cangkang kepiting, pacar air, dan lainnya.


“Keunggulan produk penelitian BIOREKAT adalah menawarkan alternatif terapi yang ekonomis, praktis, serta terbukti aman dan efektif. Riset dilakukan dengan metode ilmiah lengkap, mulai dari uji in silico, in vitro, hingga in vivo, sehingga produk yang dihasilkan tidak hanya bermanfaat secara medis, tetapi juga bisa diaplikasikan sebagai jamu maupun suplemen nutrisi.” Jelasnya.


Meski demikian, tantangan masih dihadapi. Dari sisi pengembangan, dibutuhkan waktu panjang untuk melalui tahapan seleksi bahan baku, formulasi, hingga uji pra-klinik dan klinik. 


Sementara dari sisi komersialisasi, masyarakat masih minim pengetahuan mengenai potensi medis buah tengkawang dan bahan alam Kalimantan lainnya. Oleh karena itu, diperlukan strategi edukasi, promosi, dan pemasaran yang tepat agar produk riset BIOREKAT dapat diterima secara luas dan mampu bersaing di pasar global.


“Dengan riset yang terarah, BIOREKAT tidak hanya berperan menghadirkan solusi kesehatan berbasis kearifan lokal, tetapi juga berkontribusi dalam pelestarian serta pemanfaatan berkelanjutan sumber daya hayati Kalimantan.” Pungkasnya. (ian)

editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini