Afrika Selatan Menciptakan Sistem Energi Hibrida untuk Klinik Pedesaan

Editor: Redaksi author photo

 Afrika Selatan Menciptakan Sistem Energi Hibrida untuk Klinik Pedesaan

KALBARNEWS.CO.ID (AFRIKA SELATAN) - Para ilmuwan dari Universitas Cape Town telah mengusulkan model baru pembangkit listrik tenaga surya otonom untuk klinik pedesaan di Afrika Selatan. 



Sistem ini mencakup panel surya, baterai litium-ion, superkapasitor, dan sel bahan bakar hidrogen, serta menyediakan daya 24 jam sehari, memungkinkan fasilitas medis untuk sepenuhnya meninggalkan generator diesel, yang menghabiskan hingga 30% dari anggaran tahunan mereka.



Bagi Afrika, masalah akses listrik yang stabil masih menjadi salah satu yang paling akut: lebih dari separuh penduduk Sahara selatan belum memiliki pasokan listrik yang andal. Situasi ini khususnya kritis bagi pusat-pusat medis, yang membutuhkan listrik untuk menyalakan lemari pendingin vaksin, sterilisator, peralatan laboratorium, dan sistem pencahayaan. Pemadaman listrik secara langsung memengaruhi kualitas layanan dan, kemungkinan besar, angka kematian. 



Di saat yang sama, sekitar 30% anggaran klinik dihabiskan untuk bahan bakar generator, belum termasuk biaya perbaikan dan perawatan rutin. Akibatnya, semakin sedikit dana yang tersisa untuk obat-obatan, bahan habis pakai, dan gaji staf. Ditambah lagi ketergantungan pada transportasi bahan bakar dan emisi tahunan — lebih dari 24 ton CO₂ hanya dari satu klinik.



Untuk mengatasi masalah ini, para peneliti mengusulkan penggantian generator diesel dengan kombinasi sumber energi terbarukan. Generator utamanya adalah baterai surya 16 kilowatt. Generator ini dilengkapi dengan tiga jenis perangkat penyimpanan: baterai lithium-ion 10 kW, yang meredam fluktuasi harian; superkapasitor, yang merespons lonjakan beban secara instan; dan sel bahan bakar hidrogen, yang berfungsi sebagai cadangan jangka panjang.


Kelebihan energi di siang hari digunakan untuk elektrolisis air, sementara hidrogen disimpan dalam tangki khusus dan digunakan untuk pembangkit listrik jika cuaca mendung berkepanjangan.



Sistem ini dimodelkan menggunakan perangkat lunak HOMER Pro untuk sebuah pusat medis di Elands Bay (Provinsi Western Cape), dengan konsumsi energi harian sekitar 45 kWh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konfigurasi yang diusulkan sepenuhnya memenuhi kebutuhan energi fasilitas, tidak menghasilkan emisi CO₂, dan menyediakan listrik dengan biaya sekitar 24,35 rand Afrika Selatan atau $1,3 per kWh. 



Sebagai perbandingan, energi dari generator diesel berharga hampir 80 rand atau $4,4 per kWh. Meskipun biaya awal tinggi, sistem ini akan kembali normal dalam 3,7 tahun. Lebih lanjut, diperkirakan pada tahun 2030, biaya komponen-komponen utama dapat turun 20-40%, yang akan membuat sistem tersebut semakin terjangkau. (Tim Liputan)
Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini