![]() |
Wakil Bupati Sukardi Buka Suara Terkait Kenaikan BBM Pertalite Kisaran Sampai 20 Ribu Perliter |
KALBARNEWS.CO.ID (KAPUAS HULU) - Wakil Bupati Kabupaten Kapuas Hulu, Sukardi, memimpin rapat yang membahas ketersediaan Bahan Bakar Minyak di Kapuas Hulu, terkait dengan kelangkaan dan harga Pertalite yang tinggi di Putussibau, hingga ketersediaan BBM untuk MTQ Kalbar ke 33. Rabu (13 Agustus 2025).
Rapat tersebut melibatkan jajaran Forkopimda Kapuas Hulu, para pengusaha APMS dan SPBU di Kapuas Hulu serta Stakeholder terkait.
Sukardi memberikan pernyataan resmi mengenai kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite yang mencapai kisaran Rp15.000 hingga Rp20.000 per liter di wilayahnya.
Menurut Sukardi, kenaikan harga ini disebabkan oleh beberapa faktor utama yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.
"Kelangkaan distribusi minyak menjadi penyebab utama kenaikan harga Pertalite," kata Sukardi. Kondisi alam seperti surutnya air di beberapa wilayah telah menyebabkan kapal tidak bisa lewat, sehingga distribusi minyak terhambat.
"Kondisi alam memang tidak bisa kita kontrol sepenuhnya, tapi kita bisa mencari solusi untuk mengatasi masalah ini," ujar Sukardi.
Selain faktor alam, Sukardi juga menyebutkan bahwa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayahnya mengalami kelangkaan armada.
Hal ini menyebabkan distribusi minyak menjadi tidak lancar dan pada akhirnya berdampak pada kenaikan harga.
"Kita tidak bisa menyalahkan satu pihak saja, karena ini adalah masalah yang kompleks dan memerlukan solusi bersama," tambah Sukardi.
Sukardi menegaskan bahwa kelangkaan minyak tidak sepenuhnya disebabkan oleh Pertamina atau SPBU, karena harga di SPBU masih normal.
Namun, ia khawatir jika ada minyak yang masuk dari luar daerah yang tidak terkontrol, sehingga menyebabkan harga menjadi mahal.
"Kita perlu memastikan bahwa semua minyak yang masuk ke wilayah kita sudah terkontrol dengan baik dan sesuai dengan standar yang ditetapkan," katanya.
Untuk mengatasi masalah, Sukardi menyatakan bahwa pemerintah daerah akan melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap distribusi minyak di wilayahnya.
"Kami akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait, termasuk Pertamina dan SPBU, untuk memastikan distribusi minyak berjalan lancar dan harga stabil," katanya.
Sukardi juga berharap bahwa dengan upaya pengawasan dan koordinasi, harga BBM jenis Pertalite dapat kembali normal dan masyarakat tidak terlalu terbebani dengan kenaikan harga yang signifikan.
"Kita tidak ingin masyarakat kita menderita karena masalah kenaikan harga BBM, jadi kita harus bertindak cepat dan tepat," ujarnya.(Dulhadi)
Editor : Aan