BMKG Catat 615 Titik Panas di Kalbar, Ketapang Tertinggi dengan 172 Titik

Editor: Redaksi author photo

 BMKG Catat 615 Titik Panas di Kalbar, Ketapang Tertinggi dengan 172 Titik
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK)  – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat melaporkan sebanyak 615 titik panas (hotspot) terdeteksi di wilayah Kalbar sepanjang Selasa, 26 Agustus 2025 pukul 00.00 hingga 23.00 WIB.


Rinciannya, 413 titik dengan tingkat kepercayaan rendah, 144 titik kepercayaan menengah, dan 58 titik dengan tingkat kepercayaan tinggi.


Ketapang Tertinggi, Pontianak Nihil

Kabupaten Ketapang menjadi wilayah dengan jumlah hotspot tertinggi, yakni 172 titik. Disusul oleh Sekadau 121 titik, Bengkayang 107 titik, serta Melawi 102 titik.
Selain itu, sebaran juga terpantau di:

  • Sintang 36 titik

  • Landak 42 titik

  • Sambas 15 titik

  • Kayong Utara 12 titik

  • Kapuas Hulu 9 titik

  • Sanggau 10 titik

  • Mempawah 3 titik

  • Kubu Raya 5 titik


Sementara itu, Kota Pontianak dan Singkawang tidak terpantau adanya titik panas.

58 Titik Panas Kategori Tinggi


Dari total hotspot, BMKG mengidentifikasi 58 titik panas dengan tingkat kepercayaan tinggi yang berpotensi besar menjadi indikasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Persebaran titik panas kategori tinggi berada di beberapa kabupaten/kecamatan, antara lain:

  • Bengkayang: Kec. Ledo, Lumar, Seluas, Teriak

  • Ketapang: Kec. Air Upas, Marau, Nanga Tayap, Riam, Simpang Dua, Singkup

  • Kubu Raya: Kec. Batu Ampar

  • Landak: Kec. Kuala Behe, Mempawah Hulu

  • Melawi: Kec. Say’an, Tanah Pinoh, Menukung

  • Sambas: Kec. Sajad, Salatiga

  • Sanggau: Kec. Kapuas, Sosok, Toba

  • Sekadau: Kec. Nanga Taman, Sekadau Hulu

  • Sintang: Kec. Nanga Mau


Teknologi Pemantauan Satelit

BMKG menjelaskan, deteksi hotspot dilakukan menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pada satelit polar NOAA20, S-NPP, TERRA, dan AQUA.
Titik panas yang muncul menunjukkan adanya anomali suhu permukaan, yang seringkali berkaitan dengan aktivitas kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Dalam infografis koordinat, setiap titik panas kategori tinggi ditampilkan lengkap dengan:

  • Lintang dan bujur lokasi

  • Nama kabupaten dan kecamatan

  • Satelit pengamat (misalnya AQUA)

  • Tanggal dan waktu deteksi (WIB)

  • Radius kemungkinan (321)

  • Jenis data (Pixel)

 

BMKG menegaskan bahwa data ini hanya menampilkan titik panas dengan tingkat kepercayaan tinggi, sehingga berpotensi paling besar sebagai indikasi karhutla. Pihaknya mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk tetap waspada serta memperkuat langkah pencegahan kebakaran, mengingat musim kemarau masih berlangsung. (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini