KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Barat kembali menguat. Data terbaru dari BMKG Kalbar menunjukkan bahwa sepanjang tanggal 2 Juli 2025, terdeteksi 50 titik panas (hotspot) di sejumlah wilayah provinsi, dengan dominasi terbesar berada di Kabupaten Kubu Raya. (3/7/2025).50 Titik Panas Terdeteksi di Kalbar, Kubu Raya Paling Banyak – Ancaman Karhutla Meningkat!
Melalui pemantauan satelit SNPP dan AQUA, BMKG mencatat titik panas ini tersebar di berbagai kabupaten dengan tingkat kepercayaan 7 hingga 8, yang mengindikasikan kemungkinan kuat adanya aktivitas pembakaran atau kebakaran lahan.
Kubu Raya Jadi Pusat Titik Panas
Kubu Raya menjadi sorotan utama dengan total 22 titik panas, terbanyak dibanding wilayah lain. Hotspot tersebar di Sungai Kakap, Sungai Ambawang, dan Rasau Jaya, sebagian besar terdeteksi dalam rentang waktu 12.42–14.01 WIB, menunjukkan aktivitas yang masif dan serentak.
Sebaran Titik Panas Lainnya
-
Ketapang: 10 titik, tersebar di Kendawangan, Sungai Laur, Simpang Hulu, dan Tumbang Titi. Satu titik di Sungai Laur memiliki tingkat kepercayaan 8, menandakan potensi karhutla sangat tinggi.
-
Sanggau: 7 titik (Batang Tarang, Bodok, Meliau)
-
Sambas: 5 titik (Sajingan Besar, Selakau Timur)
-
Kapuas Hulu: 4 titik (Bika, Mentebah, Bunut Hulu)
-
Landak: 3 titik (Ngabang, Sebangki, Jelimpo)
-
Mempawah: 3 titik (Sungai Pinyuh, Sadaniang)
-
Bengkayang: 2 titik (Sanggau Ledo)
-
Kayong Utara dan Melawi: masing-masing 1 titik
Semua titik panas berada dalam radius kemungkinan 321 meter, menandakan potensi luas wilayah yang terdampak tidak bisa diabaikan.
BMKG Imbau Waspada Karhutla
BMKG Kalbar meminta masyarakat dan pihak terkait, terutama di wilayah Kubu Raya, Ketapang, dan Sanggau, untuk:
-
Menghentikan segala aktivitas pembakaran lahan
-
Waspada terhadap munculnya kabut asap
-
Segera melapor ke pihak berwenang jika menemukan api atau asap mencurigakan
Kondisi ini juga bisa memperburuk kualitas udara, terutama jika angin membawa asap ke permukiman padat. (Tim Liputan)
Editor : Aan