Supadio Menjadi Bandara Internasional, Ketua DPW LDII Sambut Positif dan Yakini Ekonomi Bakal Tumbuh

Editor: Redaksi author photo

Ketua DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalbar, Susanto
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Setelah sempat menjadi Bandar Udara (Bandara) Domestik bersama 16 bandara lainnya,  kini Supadio kembali ditetapkan sebagai Bandara Internasional melalui  Keputusan Menteri Nomor 31 Tahun 2024 tanggal 2 April 2024 tentang Penetapan Bandara Udara Internasional.


Peresmian sebagai bandara internasional dilakukan oleh Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus yang disaksikan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Wakil Gubernur dan Forkopimda Kalbar dan Forkopimda Kubu Raya, Rabu (4/6/2025).


Status Supadio yang dikembalikan sebagai bandara internasional disambut positif banyak kalangan, diantaranya datang dari Ketua DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalbar, Susanto.


Dirinya berterima kasih kasih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar dan juga Ketua Komisi V DPR RI.


"Sebagai warga Kalbar sangat mengaku bangga dan berterima kasih atas  perjuangan pemprov dan  Komisi V DPR RI, khususnya Bapak Lasarus. Keputusan itu menjawab keinginan warga Kalbar," ungkapnya saat dihubungi media.


Keputusan yang mengembalikan status bandara Supadio diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Kalbar, khususnya sektor pariwisata.


"Banyak even-even budaya di Kalbar, dengan adanya penerbangan internasional maka akan mendorong jumlah kunjungan wisata ke Kalbar. Dan ini sangat membantu pertumbuhan ekonomi," jelasnya.


Jika dilihat dari data kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) secara year on year pada bulan April 2025 mengalami penurunan 22 persen.


"Kalau dilihat dari data kunjungan wisman secara year on year  tahun 2025 berkurang sebesar 22 persen. Ini sangat berpengaruh bagi ekonomi Kalbar," kata Susanto.


Masih menurut data, jumlah wisman didominasi dari Malaysia, artinya jika penerbangan Pontianak-Malaysia dibuka maka akan kembali tumbuh tingkat kunjungan wisatawan.


"Walaupun ada jalur darat, namun jika penerbangan Pontianak - Malaysia dibuka maka ini menjadi daya tarik. Karena dari Malaysia bisa terkoneksi dengan jalur negara lainnya," ungkapnya. (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini