Paparkan Strategi Cegah Radikalisme di Kampus, FKPT Kalbar Ajak Mahasiswa Jadi Garda Toleransi

Editor: Redaksi author photo

 Paparkan Strategi Cegah Radikalisme di Kampus, FKPT Kalbar Ajak Mahasiswa Jadi Garda Toleransi

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK)
- Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Barat melalui Ketua Bidang Pengkajian dan Penelitian, Didi Darmadi, memaparkan strategi komprehensif dalam mencegah penyebaran paham intoleransi dan radikalisme di lingkungan kampus.


Paparan ini disampaikan dalam kegiatan Dialog Interaktif yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) Universitas Muhammadiyah Pontianak dan juga peserta dari berbagai kampus do Kalbar, Kamis (15/5), di Aula Lantai 3 kampus tersebut.


Mengusung tema “Mencegah Penyebaran Paham Intoleransi dan Radikalisme yang Mengintai Generasi Muda Melalui Penguatan Wawasan Kebangsaan”, dialog ini bertujuan meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap bahaya ideologi yang mengancam persatuan bangsa.


Dalam pemaparannya, Didi mengungkap sejumlah data yang mengkhawatirkan, di antaranya hasil survei PPIM UIN Jakarta (2021) yang menunjukkan masih banyak mahasiswa memiliki opini radikal dan intoleran. Ia juga menyoroti laporan BIN 2017 yang menyebut beberapa perguruan tinggi negeri terpapar paham radikalisme.


“Hasil penelitian terbaru kami menyimpulkan salah satunya bahwa generasi muda adalah kelompok paling rentan, karena sedang berada pada fase pencarian jati diri dan sangat aktif di media sosial,” ujarnya.


Menurutnya, manifestasi intoleransi di kampus mencakup penolakan pendirian tempat ibadah, diskriminasi berjilbab, intimidasi terhadap kelompok berbeda pandangan, hingga dukungan terhadap kekerasan berbasis agama.


FKPT Kalbar pun menekankan pentingnya strategi pencegahan, seperti peningkatan literasi digital, penciptaan ruang dialog yang inklusif, optimalisasi organisasi kemahasiswaan, dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk tokoh agama dan lembaga negara seperti BNPT.


“Melalui pendekatan pentahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, komunitas, media, dan pelaku usaha, kita dorong kampus menjadi ruang yang toleran, aman, dan cinta tanah air,” tegas Didi.


Lebih lanjut, ia memaparkan sebagai bentuk pencegahan, sejumlah program kreatif FKPT Kalbar telah dilakukan seperti festival musik “Asyik Bang” untuk Gen-Z, acara budaya “Kenduri” (Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri), serta program pemberdayaan perempuan “Smart Bangsaku, Bersatu Indonesiaku”.


Didi juga menggarisbawahi pentingnya integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler guna memperkuat ketahanan ideologis mahasiswa.


Presiden Mahasiswa BEM-KM UM Pontianak, Muhammad Sher Khan, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran FKPT Kalbar dalam dialog tersebut. 


"Kami ingin teman-teman mahasiswa aktivis kampus tak hanya cerdas secara akademik, tapi juga kuat secara ideologis dalam menjaga keberagaman dan kebangsaan,” ujarnya.


Dengan dialog ini, diharapkan muncul komitmen kolektif dari kalangan kampus untuk menjadi garda depan dalam menjaga Indonesia dari ancaman ideologi yang memecah belah. (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini