Kukuhkan Jaringan Tani Perempuan Berbasis Komoditas di Kayong Utara, Ada Enam Komoditas Loh!

Editor: Redaksi author photo

Kukuhkan Jaringan Tani Perempuan Berbasis Komoditas di Kayong Utara

KALBARNEWS.CO.ID (KAYONG UTARA) 
- Lebih dari 30 petani perempuan dari berbagai kelompok tani di Kabupaten Kayong Utara, resmi membentuk Jaringan Tani Perempuan Berbasis Komoditas. Kegiatan ini difasilitasi oleh Lembaga Gemawan sebagai bagian dari upaya memperkuat kapasitas dan posisi petani perempuan dalam sektor pertanian lokal, yang dilaksanakan di Kecamatan Seponti, (28 April–1 Mei 2025).


Jaringan ini terbagi menjadi enam komoditas unggulan yang selama ini menjadi tumpuan ekonomi masyarakat setempat, yaitu: Kelapa, Pinang, Hortikultura, Padi, Kopi, dan Pisang. Setiap komoditas diwakili oleh kelompok tani perempuan yang selama ini aktif dalam pengelolaan, budidaya, dan pemasaran hasil pertaniannya.


Maulisa, Kepala Divisi Ekonomi Kreatif Lembaga Gemawan, menegaskan pentingnya jaringan ini sebagai wadah pertukaran pengetahuan, informasi teknik pertanian, inovasi, serta peluang usaha dan rantai pasar. 


“Dengan adanya jaringan ini, para petani perempuan dapat memperkuat posisi tawar mereka dalam pengambilan kebijakan sektor pertanian, serta mendorong penguatan usaha kolektif melalui koperasi tani, pengelolaan hasil pertanian, dan pemasaran produk,” ungkapnya.


Selain pembentukan jaringan, kegiatan juga diisi dengan pelatihan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) yang membantu kelompok tani mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, tantangan, dan peluang yang dihadapi dalam pengembangan masing-masing komoditas.


Momentum penting lainnya adalah penyusunan struktur pengurus jaringan tani perempuan berbasis komoditas, yang dilakukan secara demokratis oleh para peserta. Mereka juga mendapatkan pembekalan manajemen organisasi berbasis model Business Canvas, mulai dari penyusunan mitra kerja, aktivitas utama, nilai tawar, segmentasi pelanggan, hingga strategi distribusi.


Waliyah, salah satu peserta kegiatan, menyampaikan antusiasmenya terhadap pembentukan jaringan ini.


 “Saya sangat menyambut baik terbentuknya organisasi jaringan berbasis komoditas ini. Melalui jaringan ini saya bisa belajar berinovasi, bertukar informasi, dan mendapatkan akses informasi tentang peluang serta jaringan pemasaran produk turunan dari komoditas kami,” ujar Waliyah.


Ia juga berharap ke depannya ada wadah berbasis digital yang dapat digunakan untuk mempromosikan produk-produk turunan dari berbagai kelompok tani berbasis komoditas yang telah dibentuk.


Tak hanya itu, Waliyah juga menyampaikan harapannya agar Kalimantan Barat bisa menjadi provinsi percontohan di Indonesia dalam mendorong peran perempuan untuk menjaga ketahanan pangan secara berkelanjutan. 


“Perempuan petani punya potensi besar, dan Kalimantan Barat bisa jadi yang pertama menunjukkan kekuatannya,” tambahnya penuh semangat.


Maulisa menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan langkah awal menuju pembentukan jaringan yang lebih besar di tingkat provinsi. 


“Kami ingin membangun dari akar rumput. Ketika jaringan di tingkat kabupaten sudah solid, kita akan melangkah membentuk jaringan provinsi yang lebih kuat dan terintegrasi,” pungkasnya.


Pembentukan jaringan ini menjadi tonggak penting dalam penguatan peran perempuan di sektor pertanian, sekaligus membuka peluang pengembangan ekonomi lokal berbasis potensi komoditas yang berkelanjutan.(Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini