Curah Hujan Rendah, Warga Kalbar Diimbau Waspadai Kekeringan dan Hotspot

Editor: Redaksi author photo

 Curah Hujan Rendah, Warga Kalbar Diimbau Waspadai Kekeringan dan Hotspot
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - BMKG Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat merilis prospek iklim dasarian untuk periode 1–10 Juni 2025. Berdasarkan hasil monitoring dan analisis terkini, sebagian besar wilayah Kalimantan Barat diprediksi akan mengalami curah hujan dengan kategori rendah hingga menengah. Potensi ini lebih rendah dibandingkan dasarian sebelumnya. (31 Mei 2025).


Curah hujan pada Dasarian III Mei 2025 tercatat berkisar antara 21–100 mm/dasarian, dengan curah hujan tinggi hanya terjadi di sebagian kecil wilayah Kabupaten Sintang dan Bengkayang. Sementara itu, sifat hujan di wilayah Kalbar umumnya berada pada kategori normal hingga bawah normal.


BMKG juga mencatat adanya hari tanpa hujan (HTH) berkategori sangat pendek (1–5 hari) di sebagian besar wilayah. Namun, HTH terpanjang terjadi di Sei Paduan, Kabupaten Kayong Utara, selama 18 hari berturut-turut.


Kondisi Dinamika Atmosfer Masih Netral

Beberapa indikator dinamika atmosfer seperti ENSO dan IOD masih berada dalam fase netral dan diprediksi bertahan hingga semester kedua 2025. Anomali suhu muka laut di sekitar Kalimantan Barat juga menunjukkan kondisi netral hingga sedikit lebih hangat dari normal. Aktivitas MJO terpantau aktif di wilayah Maritime Continent, berpotensi memengaruhi pola hujan secara lokal.


Awal Musim Kemarau 2025

BMKG memprediksi awal musim kemarau di Kalimantan Barat akan dimulai secara bertahap, dimulai dari:

  • Dasarian II Juni: wilayah Ketapang tengah dan selatan, pesisir barat Kayong Utara, serta sebagian selatan Kubu Raya.

  • Dasarian II Juli: Ketapang bagian utara, Melawi bagian barat-selatan, dan Kayong Utara bagian timur.

  • Dasarian II Agustus: Kayong Utara bagian barat dan sebagian selatan Kubu Raya.


Peluang Curah Hujan dan Dampaknya

Pada dasarian I Juni 2025, peluang curah hujan <50 mm/dasarian dengan peluang lebih dari 80% diperkirakan terjadi di sebagian wilayah Bengkayang, Mempawah, Sambas, dan Singkawang. Sementara itu, peluang hujan >100 mm/dasarian dengan kemungkinan 20–30% terdapat di wilayah Kapuas Hulu, Sintang, Ketapang, dan Melawi.


BMKG juga menyebutkan potensi banjir secara umum tergolong aman hingga rendah, termasuk pada areal pertanaman padi.


Imbauan untuk Masyarakat dan Mitra Iklim

Dengan potensi curah hujan yang cenderung menurun, masyarakat diimbau untuk mewaspadai kemungkinan berkurangnya ketersediaan air dan peningkatan hotspot, khususnya di wilayah Bengkayang, Mempawah, Sambas, dan Singkawang. BMKG juga mendorong seluruh mitra iklim di Kalbar untuk terus memperbarui informasi iklim sebagai bahan perencanaan dan pengambilan keputusan di lapangan.


Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi BMKG Stasiun Klimatologi Kalbar melalui:

Forecaster on Duty
BMKG Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini