Sepekan Tragedi Penerbangan di AS: Tabrakan Udara hingga Ledakan Jet Tempur
KALBARNEWS.CO.ID (AMERIKA SERIKAT) - Pada Jumat, 31 Januari 2025, sebuah kecelakaan pesawat jet medis yang melibatkan pesawat jenis Learjet 55 milik Angkatan Militer AS mengguncang kawasan timur laut Philadelphia. Kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 18.30 waktu setempat setelah pesawat berangkat dari Bandara Philadelphia Timur Laut dan jatuh di sebuah area yang menyebabkan jalan-jalan di sekitar Cottman dan Bustleton Avenue ditutup akibat insiden besar tersebut.
Jet tersebut, yang membawa enam orang termasuk pilot, kopilot, dokter, paramedis, pasien, dan pengawal pasien, sedang dalam perjalanan menuju Bandara Nasional Springfield-Branson di Missouri, AS, dan kemudian direncanakan untuk melakukan pengisian bahan bakar di Missouri sebelum melanjutkan perjalanan menuju Bandara Internasional Tijuana di Meksiko.
Menurut laporan yang diterima, pesawat tersebut memiliki nomor ekor yang menunjukkan bahwa pesawat tersebut terdaftar di Meksiko dan dicat dengan logo medis yang menandakan bahwa itu adalah pesawat ambulans udara.
Menurut juru bicara Jet Rescue Air Ambulance, Shai Gold, pihaknya menduga bahwa semua penumpang di pesawat tersebut tewas akibat besarnya kobaran api dan kepulan asap hitam yang terjadi pasca kecelakaan. Dengan kondisi pesawat yang hancur dan sebagian besar puing-puing terbakar, kemungkinan besar tidak ada yang selamat dari insiden tragis ini.
Kecelakaan pesawat jet medis ini menambah deretan insiden kecelakaan udara yang terjadi di AS dalam sepekan terakhir. Hanya dua hari sebelumnya, pada Rabu, 29 Januari 2025, terjadi tabrakan udara yang melibatkan helikopter militer Black Hawk dan pesawat penumpang American Airlines di atas Sungai Potomac, Washington, DC.
Insiden ini menewaskan 67 orang yang terdiri dari penumpang dan kru baik di pesawat maupun helikopter. Total korban tewas termasuk tiga anggota Angkatan Bersenjata AS yang berada di helikopter serta 40 penumpang yang berada di pesawat American Airlines. Pihak berwenang masih melakukan pencarian dan penyelidikan terkait penyebab kecelakaan tersebut.
Pada 28 Januari 2025, insiden udara lainnya terjadi di Alaska, di mana sebuah jet tempur siluman F-35 milik Angkatan Udara AS meledak setelah jatuh saat melakukan latihan di Pangkalan Angkatan Udara Eielson.
Beruntungnya, pilot yang mengendalikan jet tersebut berhasil selamat setelah menggunakan kursi pelontar dan dilaporkan dalam kondisi stabil setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Menurut Kolonel Paul Townsend, komandan Penerbang ke-354, jet tempur tersebut mengalami kerusakan saat terbang dan sempat kehilangan keseimbangan sebelum menukik tajam dan jatuh.
Deretan kecelakaan udara ini menambah kekhawatiran mengenai keselamatan penerbangan, baik itu di kalangan pesawat sipil maupun militer. Pemerintah AS bersama dengan pihak terkait terus melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. (Tim Liputan).
Ediutor : Lan