Pemerintah Targetkan 89 Juta Penerima Manfaat Program Makan Bergizi Gratis

Editor: Redaksi author photo

Pemerintah Targetkan 89 Juta Penerima Manfaat Program Makan Bergizi Gratis

KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA0 - 
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyampaikan sambutannya dalam Perayaan Imlek 2076 Kongzili Tingkat Nasional yang digelar di Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Acara yang berlangsung pada Minggu, 9 Februari 2025, ini dihadiri oleh berbagai tokoh nasional, perwakilan komunitas Tionghoa, serta masyarakat yang ingin merayakan tahun baru Imlek dengan penuh kebersamaan dan harapan baru. Dalam sambutannya, Wapres Gibran menyinggung tentang program Makan Bergizi Gratis atau MBG yang saat ini sedang menjadi salah satu fokus utama pemerintahan Prabowo-Gibran.


Program MBG sendiri telah dimulai sejak 6 Januari 2025 dan kini sedang dalam tahap pemerataan agar semua penerima manfaat bisa segera merasakan dampaknya. Sebagai salah satu program unggulan yang dicetuskan sejak kampanye pemilihan presiden, MBG dirancang untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat, terutama anak-anak sekolah dan kelompok rentan, mendapatkan asupan makanan bergizi yang cukup. Pemerintah menargetkan program ini bisa meningkatkan kualitas kesehatan, daya saing, serta kesejahteraan generasi muda di Indonesia.


Dalam kesempatan tersebut, Wapres Gibran mengungkapkan bahwa sejak sebelum dirinya dan Presiden Prabowo dilantik pada 20 Oktober 2025, program MBG sudah banyak ditagih oleh masyarakat. Hal ini menunjukkan tingginya harapan dan antusiasme publik terhadap implementasi program tersebut.


“Makan Bergizi Gratis ini adalah program yang ditunggu-tunggu. Bahkan saya selalu ditagih-tagih tentang program itu bahkan sebelum dilantik. Tiap hari orang nanya, ‘Kapan makan siang gratis?’ ‘Kapan makan siang gratis?,” ujar Wapres Gibran.


Sejak program ini resmi berjalan di beberapa daerah pada Januari 2025, Wapres menyampaikan harapannya agar implementasi MBG dapat segera merata dan menjangkau semua penerima manfaat sesuai dengan target yang telah ditetapkan pemerintah. 


“Bulan Januari kemarin sudah berjalan di beberapa tempat, harapannya nanti lebih merata,” ungkapnya.


Selain menyinggung program MBG, Wapres Gibran juga menekankan pentingnya memperkuat persatuan dan gotong royong dalam menghadapi berbagai tantangan nasional dan global. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga kebersamaan dan saling membantu dalam kondisi apapun. 


“Mari Bapak, Ibu, di tahun yang baru ini, kita sebagai bangsa yang bersatu dapat terus bergandengan tangan, saling mendukung, saling membantu dalam menghadapi beragam tantangan ke depan,” tuturnya.


Lebih lanjut, ia menyoroti sejumlah tantangan besar yang sedang dihadapi Indonesia dan dunia, termasuk ketidakpastian ekonomi global, ketegangan geopolitik, serta dampak perubahan iklim yang semakin nyata. 


“Baik itu terkait ketidakpastian ekonomi, ketegangan geopolitik, maupun dampak perubahan iklim yang semakin berat,” tambahnya.


Pada kesempatan lain saat meninjau langsung pelaksanaan MBG di Depok, Jawa Barat, pada Selasa, 4 Februari 2025, Wapres meminta masyarakat untuk ikut serta mengevaluasi jalannya program ini agar semakin baik dan tepat sasaran. Sebagai program yang baru berjalan, ia mengakui bahwa masih banyak aspek yang perlu diperbaiki agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh seluruh penerima yang berhak.


Ia juga menegaskan bahwa MBG bukan sekadar program bantuan makanan, melainkan sebuah investasi jangka panjang bagi generasi muda Indonesia. Dengan memastikan bahwa anak-anak dan masyarakat mendapatkan asupan gizi yang baik, Indonesia dapat menciptakan sumber daya manusia yang lebih sehat, cerdas, dan memiliki daya saing tinggi di masa depan.


“Program MBG merupakan salah satu investasi strategis bagi kemajuan bangsa, khususnya dalam upaya menurunkan angka malnutrisi dan meningkatkan prestasi akademik siswa,” demikian pernyataan yang tertulis dalam rilis resmi yang diunggah pada Selasa, 4 Februari 2025.


Pemerintah telah menetapkan beberapa tahapan dalam pelaksanaan MBG agar program ini bisa berjalan efektif dan tepat sasaran. Pada periode pertama, yang berlangsung dari Januari hingga April 2025, pemerintah menargetkan 3 juta penerima manfaat di berbagai daerah.


Untuk periode kedua, yang dimulai dari April hingga Agustus 2025, jumlah penerima manfaat ditingkatkan menjadi 6 juta orang. Pemerintah terus melakukan evaluasi terhadap distribusi dan efektivitas program ini agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.


Kemudian, hingga akhir tahun 2025, target penerima manfaat akan meningkat signifikan hingga mencapai 15 juta orang. Untuk mendukung pelaksanaan program ini, pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp71 triliun.


Seiring dengan pelaksanaan program, muncul pula wacana penambahan anggaran sebesar Rp100 triliun guna mempercepat cakupan MBG agar bisa menjangkau lebih banyak penerima manfaat. Presiden Prabowo sendiri telah memberikan instruksi untuk mempercepat realisasi target 89 juta penerima manfaat, yang tentunya membutuhkan tambahan anggaran yang lebih besar.


Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa wacana penambahan anggaran ini telah dibahas secara serius dalam rapat internal pemerintah. 


“Jadi Pak Presiden bertanya ke kami, kalau diajukan percepatan berada dana yang dibutuhkan? Kami jawab Rp100 Triliun,” ungkapnya dalam konferensi pers pada Sabtu, 25 Januari 2025, usai mengikuti Rapat Pimpinan Nasional (Rampinas) PIRA.


Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan efektivitas program MBG agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Indonesia. Melalui langkah-langkah strategis dan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya, diharapkan program ini dapat menjadi solusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat dan unggul. (Tim Liputan).

Editor : Lan

Share:
Komentar

Berita Terkini