MBG Akan Jangkau 89 Juta Penerima Manfaat, Target Baru Pemerintah di 2025

Editor: Redaksi author photo

MBG Akan Jangkau 89 Juta Penerima Manfaat, Target Baru Pemerintah di 2025

KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - 
Mulai Februari 2025, program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia akan mengalami perubahan signifikan dalam hal pendanaan dan proses pelaksanaannya. Salah satu perubahan terbesar yang akan diterapkan adalah sistem pembayaran kepada mitra penyedia makanan. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa mulai Februari 2025, mitra yang terlibat dalam program ini tidak lagi perlu mengajukan permohonan penggantian dana atau reimburse setelah menyediakan makanan. Sebaliknya, dana untuk pengadaan makanan akan langsung ditransfer ke rekening mitra terlebih dahulu.


Perubahan sistem pendanaan ini bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat alur distribusi makanan bergizi kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama anak-anak di sekolah dan pesantren. Sebelumnya, pada awal pelaksanaan MBG yang dimulai pada 6 Januari 2025, mitra harus terlebih dahulu mengeluarkan dana pribadi untuk menyediakan makanan dan kemudian mengajukan reimburse kepada pemerintah. Namun, dengan adanya perubahan ini, pemerintah berharap proses pendanaan dapat berjalan lebih lancar dan mengurangi beban administratif bagi mitra.


Dadan juga menambahkan bahwa program MBG, yang bertujuan untuk memberikan makanan bergizi kepada masyarakat, telah berjalan dengan dana awal yang bersumber dari kantong pribadi mitra, karena anggaran untuk BGN baru dibuka pada awal Januari 2025. Meski demikian, pemerintah sudah melakukan proses reimburse untuk mitra yang sebelumnya telah mengeluarkan dana pribadi untuk menjalankan program ini.


Program MBG telah berhasil menjangkau 31 provinsi di Indonesia, dengan 238 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berperan dalam distribusi makanan kepada penerima manfaat. Periode pertama pelaksanaan program ini, yang berlangsung dari Januari hingga April 2025, memiliki target 3 juta penerima manfaat. Sementara itu, periode kedua yang dimulai pada April hingga Agustus 2025, menargetkan 6 juta penerima manfaat.


Presiden Prabowo juga telah memberikan instruksi untuk mempercepat pelaksanaan program MBG dengan target yang lebih tinggi, yaitu mencapai 89 juta penerima manfaat hingga akhir tahun 2025. Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa untuk mencapai target besar ini, BGN memerlukan tambahan dana sebesar Rp100 Triliun, yang lebih besar dari anggaran awal sebesar Rp71 Triliun. Pemerintah berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pendanaan ini demi memastikan keberhasilan program MBG yang sangat penting untuk peningkatan gizi masyarakat Indonesia, terutama anak-anak yang membutuhkan asupan gizi yang baik untuk tumbuh kembang mereka.


Mitra yang terlibat dalam program MBG tidak hanya berasal dari sektor besar, tetapi juga melibatkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), koperasi, dan lembaga lainnya yang bergerak di bidang pangan bergizi. Salah satu syarat utama bagi mitra adalah usaha mereka harus berbasis pada penyediaan makanan bergizi dengan menggunakan bahan-bahan pangan lokal. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan petani lokal serta mempromosikan konsumsi bahan pangan yang berasal dari dalam negeri.


Selain itu, untuk menjadi mitra resmi MBG, pelaku usaha harus memenuhi persyaratan administratif, termasuk memiliki KTP, NPWP, dan Nomor Induk Berusaha (NIB). Pemerintah juga terus memastikan bahwa program ini dilaksanakan dengan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi, serta mendorong partisipasi aktif dari sektor UMKM dan petani lokal untuk memperkuat ketahanan pangan di Indonesia.


Dengan adanya perubahan dalam sistem pendanaan dan pelaksanaan yang lebih efisien, diharapkan program MBG dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia, terutama dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak dan mendukung perekonomian lokal melalui penggunaan bahan pangan lokal. (Tim Liputan).

Editor : Lan

Share:
Komentar

Berita Terkini