Transformasi Usaha Ultra-Mikro Indonesia: Memberdayakan 250 Pengusaha Perempuan di Bali dan Sekitarnya
KALBARNEWS.CO.ID (DENPASAR) – Pada 7 Desember 2024, Bali menyelenggarakan program pelatihan yang inovatif yang bertujuan untuk mengembangkan
usaha ultra-mikro, mengumpulkan 250 pengusaha perempuan
untuk hari yang menginspirasi dalam pemberdayaan, pengembangan keterampilan, dan jejaring. (12/122024)
Berjudul "Memperluas Akses
Pasar untuk Pengusaha Perempuan" dan diselenggarakan oleh Pusat Investasi Pemerintah (PIP) bekerjasama dengan WEConnect
International dan Karya Nusantara,
acara ini membahas tantangan kritis yang dihadapi usaha ultra-mikro, khususnya
yang dipimpin oleh perempuan. Program ini memberikan peserta alat
untuk mengembangkan operasi mereka
dan memperluas jangkauan pasar mereka, termasuk peluang untuk mengakses pasar internasional.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menyumbang 99% dari bisnis di Indonesia dan mempekerjakan 96,9% tenaga kerja, menurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia. Dengan menargetkan UMKM yang dipimpin perempuan, inisiatif ini berupaya membuka potensi yang belum dimanfaatkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Berdasarkan Nota Kesepahaman yang
ditandatangani pada tahun 2023, PIP dan WEConnect International berkomitmen untuk memberdayakan 1.000
pengusaha perempuan di seluruh Indonesia.
Tahun pertama program ini berfokus
pada pelatihan 500 pengusaha perempuan, mengintegrasikan
mereka ke dalam jaringan global WEConnect International, dan menyelenggarakan roadshow di Jakarta dan Bali untuk menginspirasi
dan membekali peserta dengan strategi yang dapat
ditindaklanjuti.
Sorotan Utama dari acara:
Pertemuan yang sukses ini menarik
250 peserta melalui upaya kolaboratif dari lembaga keuangan regional dan koperasi terkemuka, seperti PNM Bali, Pegadaian
Bali, Koperasi Konsumen Central Hutama
Mandiri, Koperasi Jujur Utama Mandiri, KSU Krama Bali, dan UGT Nusantara.
.
Peserta mendapatkan manfaat dari:
• Modul pelatihan yang disesuaikan
mencakup pengembangan bisnis, strategi ekspansi pasar, keterampilan kepemimpinan, dan alat digital untuk
pertumbuhan
• Lokakarya interaktif dan sesi
mentoring untuk membangun kepercayaan diri, ketahanan kewirausahaan, dan jaringan profesional yang kuat
• Platform untuk memamerkan produk
mereka dan terhubung dengan calon pembeli dan mentor Presiden
dan Direktur Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Ismed Saputra menekankan potensi transformatif program ini: "Dengan pembiayaan
ultra-mikro (UMi), kami mendobrak hambatan inklusi keuangan bagi pengusaha perempuan, yang membentuk
96% dari komunitas UMKM kami dan
sering mengalami kesulitan mengakses pembiayaan formal.
Program ini memberdayakan peserta dengan mentoring langsung, strategi yang dapat ditindaklanjuti
untuk memasuki pasar internasional, dan alat untuk
memperluas jangkauan dan dampak mereka." Elizabeth Vazquez, CEO dan Co-Founder WEConnect International,
menyampaikan apresiasinya terhadap
tujuan program: "WEConnect International bangga mendukung inisiatif yang memberdayakan pengusaha perempuan di Indonesia.
Dengan menyediakan akses ke jaringan bisnis global, kami membantu mereka membuka peluang baru dan
meningkatkan daya saing produk
lokal di pasar internasional. Perempuan adalah penggerak utama pertumbuhan
ekonomi, dan melalui pelatihan ini, kami bertujuan untuk mempercepat
dampak positif mereka."
Pelatih workshop Abigail Saveria, Pendiri dan Direktur Eksekutif Girls Can Lead, berbagi pandangannya: "Seminar ini adalah bukti kekuatan dan ketahanan pengusaha perempuan.
Membimbing mereka tentang
kepemimpinan diri dan strategi bisnis adalah sebuah kehormatan, dan saya terinspirasi oleh tekad mereka untuk mengubah
tantangan menjadi peluang."
Kisah Inspiratif Pengusaha Perempuan
Ni Made Roni, pendiri Made Tea,
berbagi perjalanan kewirausahaannya yang menginspirasi di acara tersebut, mewujudkan kekuatan UMKM milik perempuan
untuk memadukan tradisi dengan inovasi.
"Seorang perempuan seperti
kantong teh—kamu tidak pernah tahu seberapa kuat dia sampai dia masuk ke air panas. Sebagai pengusaha perempuan,
kami memiliki berbagai peran, tetapi
kami juga memiliki kemampuan unik untuk menciptakan sesuatu yang bermakna bagi komunitas kami. Saya berharap cerita saya menginspirasi orang
lain untuk mengambil lompatan keyakinan
dan percaya pada visi mereka.
Dia berbagi, mendorong peserta untuk mengubah impian mereka menjadi kenyataan yang berdampak.
Kisah sukses
lain yang patut dicatat adalah Ayu Puspita Dewi, pemilik bisnis bersertifikat WEConnect
International, pendiri Bali Interpreting, yang perjalanannya dari seorang juru Bahasa
lepas menjadi pemilik perusahaan penerjemahan yang berkembang pesat menunjukkan
dampak pemberdayaan kewirausahaan. Ayu
tidak hanya menyediakan layanan penerjemahan untuk acara ini, tetapi keahliannya juga dicari oleh organisasi
multilateral untuk konferensi internasional terkemuka.
“Acara ini melambangkan esensi
transformasi—tidak hanya untuk bisnis tetapi juga untuk individu,” kata Ayu. “Melalui program serupa yang
diselenggarakan oleh WEConnect International,
saya telah memperluas basis klien saya dan memperoleh kepercayaan diri untuk memimpin di bidang yang didominasi laki-laki. Tujuan saya
adalah menjadi jembatan bagi budaya dan ide,
membuktikan bahwa usaha kecil dapat menciptakan perubahan penting.”
Made Reina Ayu, seorang wirausahawan
dari Bali dan pendiri rumah jamu tradisional, memikat hadirin dengan kisahnya yang jujur dalam berwirausaha.
Kisahnya yang menarik sangat menyentuh
hati para hadirin, khususnya klien Pegadaian, Deby. "Kisah Reina tentang
mengatasi masa-masa tergelapnya selama tahap awal bisnisnya sangat
menyentuh hati saya," ungkap Deby.
"Ketangguhannya sebagai seorang
wirausahawan benar-benar menginspirasi dan menggambarkan kekuatan yang ingin saya wujudkan. Keikutsertaan
wirausahawan wanita Bali sebagai
pembicara utama memberikan nilai tambah yang signifikan pada acara ini.". Merayakan Kolaborasi Acara
ini juga menampilkan pertukaran plakat simbolis antara Presiden dan Direktur
Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Ismed Saputra, dan CEO dan Co-Founder
WEConnect International, Elizabeth
Vazquez, menyoroti komitmen bersama mereka untuk mendorong pertumbuhan inklusif, memperluas akses pasar, dan mendorong inovasi melalui
upaya kolaboratif.
Langkah Ke Depan
2024 menandai tahun pertama dari
inisiatif tiga tahun. Tonggak mendatang meliputi:
• Melatih 500 pengusaha perempuan
tambahan pada kuartal pertama tahun depan
• Memperluas dampak program ke wilayah baru di seluruh Indonesia
• Mempromosikan solusi dan alat
inovatif yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis ultra- mikro
Pelatihan ini merupakan contoh
kolaborasi yang kuat antara pemerintah, koperasi, dan sector swasta, mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan dan memperkuat
UMKM—tulang punggung perekonomian Indonesia. (Tim Liputan)
Editor : Aan