Panwascam Sungai Raya Adakan Sosialisasi Pemilu Damai 2024

Editor: Redaksi author photo

 Panwascam Sungai Raya Adakan Sosialisasi Pemilu Damai 2024

KALBARNEWS.CO.ID (SUI RAYA
)  – Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Sungai Raya menggelar sosialisasi pemilu damai dengan tema Meningkatkan Peran Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat dalam Mensukseskan Pemilu Serentak 2024 di Wilayah Kecamatan Sungai Raya. 


Acara ini berlangsung di Kantor Desa Limbung, Dusun Limbung Jaya, dan dihadiri oleh tokoh agama, pengasuh pondok pesantren, tokoh masyarakat, serta perwakilan organisasi kepemudaan di wilayah tersebut. (20 November 2024 ).


Ketua Panwascam Sungai Raya, Abdul Ghoni, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam menciptakan pemilu yang damai dan aman. 


“Salah satu elemen penting dalam menyukseskan pemilu adalah peran serta para tokoh agama dan masyarakat, karena mereka memiliki pengaruh besar terhadap jamaah dan pengikutnya,” ungkap Abdul Ghoni.


Kepala Desa Limbung juga menyampaikan harapannya agar para tokoh agama dan masyarakat menjadi agen perubahan di wilayahnya masing-masing. “Mari kita bersama-sama menciptakan suasana pemilu yang damai dan menghindari konflik yang dapat merusak keharmonisan masyarakat,” ujar Kepala Desa Limbung.


Sosialisasi ini menghadirkan pemateri utama, Dr. H. Miskari, Lc., M.H.I., yang juga anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalimantan Barat. Dalam paparannya, Miskari mengingatkan agar tokoh agama dan masyarakat tidak terjebak dalam politisasi agama.


“Jangan mau dijadikan alat oleh politikus untuk memuluskan ambisi kekuasaan mereka. Jika yang didukung ternyata koruptor, maka ketokohan Anda akan tercoreng,” tegas Miskari. 


Ia juga mengajak seluruh peserta untuk menghindari politik uang, polarisasi, serta fitnah dan hoaks.


Menurutnya, politisasi agama hukumnya haram, Politisasi agama hukumnya haram, karena menjadikan agama sebagai alat, media, sarana, dan instrumen untuk mencapai tujuan kekuasannya. Sebaliknya, politik agama diperbolehkan apabila menjadikan nilai-nilai agama sebagai pijakan utama dan semangat dalam berpolitik.


Sebagai Ketua ISNU Kubu Raya Miskari menekankan pentingnya peran tokoh agama dan masyarakat sebagai penengah ketika terjadi perbedaan pendapat atau potensi konflik terkait pilihan politik. 


“Pesta demokrasi harus dinikmati bersama, bukan menjadi pemicu perpecahan,” pungkasnya.


Acara sosialisasi ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para tokoh masyarakat untuk menciptakan suasana pemilu yang damai, aman, dan kondusif di Sungai Raya. (tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini