Semangat dari Perbatasan Indonesia-Malaysia, SMA Negeri 1 Puring Kencana Kirim Tiga Karya Film ke FFPK 2024

Editor: Redaksi author photo

 Semangat dari Perbatasan Indonesia-Malaysia, SMA Negeri 1 Puring Kencana Kirim Tiga Karya Film ke FFPK 2024

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK)
– SMA Negeri 1 Puring Kencana, yang baru didirikan pada tahun 2023, mengukir rekor baru dalam ajang tahunan Festival Film Pelajar Khatulistiwa 2024, dengan mengirimkan tiga film sekaligus ke ajang bergengsi Festival Film Pelajar Khatulistiwa 2024. 


Meski hanya memiliki 14 siswa (8 orang di kelas 10 dan 6 orang di kelas 11), sekolah yang berlokasi di kecamatan terpencil Puring Kencana, Kabupaten Kapuas Hulu ini berhasil menyelesaikan tiga film dalam waktu singkat dan sumber daya terbatas.


Tiga film yang dikirimkan tersebut berjudul “Bullying”, “Serpihan Mimpi”, dan “Merindang Ibanis”. Ketiga film ini menampilkan tema-tema yang kuat dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa dan budaya lokal masyarakat Puring Kencana.


Menurut Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Puring Kencana, Maria Irmadewi (37 tahun), salah satu tujuan dari keterlibatan siswa dalam ajang nasional ini adalah menanamkan rasa percaya diri para siswanya. Sebagai sekolah di wilayah perbatasan yang terpencil, para siswa sering kali merasa kecil hati. 


"Dengan mengikuti festival ini, kami ingin menanamkan keyakinan pada siswa bahwa mereka mampu bersaing, terlepas dari keterbatasan yang mereka hadapi. Ini adalah langkah penting untuk membangun rasa percaya diri anak-anak. Bahwa meskipun berada di perbatasan, mereka punya potensi yang sama besarnya dengan anak-anak di kota besar," tutur Maria, Jumat (25/10/2024).


Film “Bullying” membahas isu sosial yang kerap terjadi di kalangan remaja, yakni perundungan, dengan pesan yang menekankan pentingnya empati dan kesadaran sosial. Sementara “Serpihan Mimpi” bercerita tentang perjuangan meraih mimpi di tengah keterbatasan, sebuah cerminan dari pengalaman siswa-siswi di Puring Kencana. Film ketiga, “Merindang Ibanis”, mengangkat budaya suku Dayak Iban, memperkenalkan kearifan lokal dan tradisi yang masih terjaga di tengah modernisasi.


SMA Negeri 1 Puring Kencana berada di salah satu wilayah terluar Indonesia, dekat perbatasan dengan Malaysia. Kondisi geografis yang terpencil sering kali menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam hal akses teknologi dan sumber daya. Namun, hal tersebut tidak menghalangi semangat para siswa untuk ikut berpartisipasi dalam ajang bergensi ini.


“Meskipun kami berada di daerah terpencil dan jumlah siswa kami sedikit, hal itu tidak menyurutkan tekad anak-anak untuk berkarya. Mereka bekerja keras, saling mendukung, dan bangga dengan hasil yang telah mereka capai,” ungkap Maria.


Maria menambahkan bahwa pengalaman mengikuti festival ini memberikan pelajaran berharga bagi para siswa, bukan hanya dalam hal teknis perfilman, tetapi juga dalam hal kerja sama, disiplin, dan manajemen waktu. “Kami ingin anak-anak mendapatkan pengalaman berharga dari sini. Kemenangan mungkin penting, tapi yang lebih berharga adalah perjalanan yang mereka lalui,” jelasnya.


Festival Film Pelajar Khatulistiwa 2024 menjadi ajang bagi para siswa dari seluruh Indonesia untuk menampilkan karya-karya kreatif mereka dalam bentuk film. Meskipun baru pertama kali ikut serta, SMA Negeri 1 Puring Kencana berharap dapat memberi dampak positif dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain, khususnya di wilayah terpencil.


Sementara itu, Pembina FFPK, Zulfydar Zaidar Mochtar mengaku bangga dan terharu atas apa yang dilakukan oleh para siswa SMA Negeri 1 Puring Kencana. “Dengan segala keterbatasan, SMA Negeri 1 Puring Kencana telah membuktikan bahwa semangat dan kreativitas tidak mengenal batas. Dari pelosok paling ujung Kalimantan Barat, mereka hadir membawa karya yang siap bersaing, membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk mengejar prestasi,” ungkap dia.


Sudah 35 Karya yang Masuk


Sebagai informasi, hingga Rabu (23/10/2024) sudah ada 35 judul film pendek yang ikut dalam perhelatan FFPK 2024, terdiri dari SMA 27 judul dan SMP 8 judul 2024.  FFPK yang memasuki tahun kelima penyelenggaraannya hadir kembali dengan tema “Menuju Indonesia Emas 2024,” mengajak seluruh pelajar dan mahasiswa di Kalimantan Barat serta Indonesia untuk menyalurkan kreativitas dan bakat mereka dalam dunia perfilman. 


Sebagai informasi, batas pengiriman karya atau deadline FFPK 2024 mundur menjadi 7 November 2024. 


“Masih ada waktu, kami mengundang seluruh pelajar dan mahasiswa di Kalimantan Barat untuk bergabung dan menunjukkan bakat serta kreativitas mereka di Festival Film Pelajar Khatulistiwa 2024 ini. Mari bersama-sama berkontribusi dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 dan tunjukkan karya terbaik,” pungkas Zulfydar. 


Karya-karya yang dikirimkan akan dinilai berdasarkan orisinalitas, ide cerita, kualitas gambar dan suara, teknik produksi, serta kreativitas. Para peserta berkompetisi dalam kategori seperti Film Terbaik, Sinematografi Terbaik, Pemeran Terbaik, Sutradara Terbaik, Skenario Terbaik, dan Poster Terbaik, dengan pembagian tingkat pendidikan SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.


Ketua Panitia, Gebrina Divva, berharap bahwa festival ini bisa menjadi wadah ekspresi ide-ide kreatif pelajar dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.


 “Melalui film, para peserta dapat menyampaikan pandangan, harapan, dan kreativitas mereka. Ini adalah kesempatan emas untuk berkontribusi dalam merancang masa depan bangsa. Kami sangat menantikan karya-karya inovatif dan penuh semangat dari generasi muda yang menginspirasi,” tuturnya.


Karya-karya yang dikirimkan akan dinilai berdasarkan orisinalitas, ide cerita, kualitas gambar dan suara, teknik produksi, serta kreativitas. Para peserta berkompetisi dalam kategori seperti Film Terbaik, Sinematografi Terbaik, Pemeran Terbaik, Sutradara Terbaik, Skenario Terbaik, dan Poster Terbaik, dengan pembagian tingkat pendidikan SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.


Gebrina Divva, berharap bahwa festival ini bisa menjadi wadah ekspresi ide-ide kreatif pelajar dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. 


“Melalui film, para peserta dapat menyampaikan pandangan, harapan, dan kreativitas mereka. Ini adalah kesempatan emas untuk berkontribusi dalam merancang masa depan bangsa. Kami sangat menantikan karya-karya inovatif dan penuh semangat dari generasi muda yang menginspirasi,” tuturnya. (tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini