Pangsa LNG Dalam Permintaan Gas Alam Global Telah Meningkat Dari 10% Menjadi 15% Sejak Tahun 2010
KALBARNEWS.CO.ID (ASIA) - Volume global pasokan gas alam cair (LNG) meningkat lebih dari 80% antara tahun 2010 dan 2023 (dari 289 miliar menjadi 522 miliar meter kubik), dan pangsa LNG dalam struktur konsumsi gas global meningkat dari 10% menjadi 14,8%, menurut perhitungan Kept. Sementara itu, di Asia Selatan dan Timur, pangsanya mencapai 37% tahun lalu.
Pendorong utama pertumbuhan tersebut adalah pengoperasian jalur produksi LNG baru. Total kapasitas global pabrik LNG hampir dua kali lipat antara tahun 2010 dan 2023: dari 321 miliar menjadi 628 miliar meter kubik per tahun, tiga perempatnya berasal dari Amerika Serikat (120 miliar meter kubik per tahun) tahun lalu dan Asia Selatan dan Timur (203 miliar meter kubik per tahun) dan Timur Tengah (133 miliar meter kubik per tahun).
Seperempat sisanya berasal dari semua negara dunia lainnya, termasuk Rusia (40 bcm per tahun) dan negara-negara Afrika (98 bcm). Pada saat yang sama, pemanfaatan kapasitas yang telah dibangun bervariasi dari satu kawasan ke kawasan lainnya: sementara rasio global produksi LNG aktual terhadap kapasitas yang dirancang adalah 83% tahun lalu, rasio tersebut adalah 91% di AS.
Tren utama industri ini adalah menurunnya popularitas kontrak yang terkait dengan minyak. Sementara pada tahun 2010, pangsa perjanjian yang harganya ditentukan berdasarkan harga keranjang minyak dan produk minyak mencapai 77% dari volume LNG yang dikontrak (216 bcm), pada tahun 2023, hanya 57% (313 bcm). Alasan utamanya adalah meluasnya kontrak yang terkait dengan biaya gas di hub utama di Eropa (TTF) dan di AS (Henry Hub).
Tren lainnya adalah penurunan pangsa kontrak dengan tujuan tetap (dari 43% pada tahun 2010 menjadi 32% pada tahun 2023). Ini adalah tanda-tanda semakin fleksibelnya pasar, yang memungkinkan pemasok dan pedagang bereaksi lebih cepat terhadap perubahan permintaan dan harga.
Korea Selatan tetap menjadi pemasok tanker LNG terbesar, dengan 73% kapal pengangkut gas dunia dibangun di sana. Jepang (12%) dan Tiongkok (12%) berada di peringkat kedua dan ketiga. Kept memperkirakan bahwa pembangunan dan komisioning tanker membutuhkan waktu rata-rata 48 bulan.
Mengingat lamanya siklus investasi, lebih dari 60 tanker LNG baru akan ditugaskan secara global pada tahun 2024. Selama lima tahun ke depan, komisioning tahunan mereka akan meningkat menjadi lebih dari 80 unit. (tim Liputan)
Editor : Aan