CEO PT. LSAJ Arie Triyono (kiri) dan Prof. Ali Agus (Kanan)
Kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam mendukung program makan bergizi gratis bagi anak sekolah, yang menjadi program andalan pemerintah Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam upaya peningkatan kualitas gizi nasional. (16/10/2024).
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Rektor
UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D dan CEO PT LSAJ, Arie Triyono,
di Gedung Pusat UGM, pekan lalu. Ova Emilia menyambut baik kolaborasi yang akan
terjalin antar kedua instansi mengingat Indonesia kini tengah menghadapi
tantangan yang luar biasa terkait kemandirian pangan, salah satunya terkait
protein hewani.
“Kami mengucapkan terima kasih atas
kepercayaannya kepada UGM yang tentunya ini merupakan satu kesempatan bagi UGM
untuk link and match dengan
praktisi dan industri untuk bersama menghadapi tantangan-tantangan yang lebih
serius di masa yang akan datang,” kata Ova.
Ova juga menyatakan bahwa kolaborasi yang
akan terjalin ini sesuai dengan cita-cita UGM untuk menjadi Research and Development (RnD) bagi
industri yang sedang berkembang. Ova memastikan setelah pertemuan siang itu
akan segera dibentuk PIC yang melibatkan tim ahli dari lintas disiplin ilmu
yang berbeda meliputi peternakan, pertanian, kehutanan. “Semoga kerja sama ini
bisa memberikan hasil yang baik bagi semua pihak,” katanya.
LSAJ
Berkomitmen Menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis
Direktur Utama PT. LSAJ, Arie Triyono
berharap kolaborasi yang akan terjalin dengan UGM, nantinya akan membantu PT
LSAJ dalam sisi teknologi dan inovasi. Ia menambahkan, saat ini PT LSAJ telah
menjadi percontohan bagi beberapa Provinsi yang ingin melakukan studi banding
terkait tata kelola perusahaan ternak dari hulu hingga hilir.
Kini bahkan PT LSAJ telah menjadi tujuan
magang bagi mahasiswa dan praktek kerja lapangan. “Jadi selain target untuk
menyiapkan sapi indukan sebanyak 5.000 ekor dari Kementerian Pertanian, kami
juga menargetkan diri harus bisa membangun asrama untuk tempat tinggal bagi
mahasiswa, petani, peternak, ataupun utusan daerah yang ingin belajar di PT
LSAJ,” ucap Arie.
Arie juga meyakinkan siap untuk menyambut program kerja pemerintah baru, salah satunya adalah menyuplai makanan bergizi untuk anak sekolah. Oleh karenanya jika PT LSAJ bersedia menjadi penyedia daging bagi program tersebut, perusahaan membutuhkan bantuan dari masyarakat sekitar tanah UGM yang ada di Blora untuk menyediakan pakan ternak.
“Rencananya akan kami
tumpangsarikan antara rumput umami, pakchong, dan juga odot,” jelas Arie.
Menurutnya, ketiga tanaman tersebut sangat prospek untuk
memberikan tambahan pendapatan bagi masyarakat, bahkan bisa melebihi UMR Blora
nantinya. Ia berjanji hasil produksi petani rumput akan dibeli sehingga
pendapatan petani tidak akan terpotong biaya jemur, biaya angkut dan lainnya.
Dengan demikian diharapkan masyarakat akan semangat untuk berpartisipasi.
“Apa yang akan kita lakukan di Blora akan menjadi sebuah
terobosan. Tim dari UGM sesegera mungkin dibentuk karena ada harapan dari
Kementerian Pertanian, kalau bisa Desember harus sudah bisa
dilihat farm-nya, jadi paling tidak pertengahan November kita sudah mulai
tanam,” tutup Arie.
Pendekatan Terpadu di Blora: Agro Silvo Pastura
Dalam pertemuan antara UGM dan PT. LSAJ, hadir pula Tenaga
Ahli Menteri Pertanian Bidang Hilirisasi Produk Peternakan, Prof. Dr. Ir. Ali
Agus. Prof. Ali menjelaskan bahwa kerja sama ini melibatkan konsep Agro Silvo
Pastura, dimana hutan dan peternakan berintegrasi untuk menghasilkan produk
pangan berkualitas.
Prof. Ali Agus, yang ikut menginisiasi program ini,
menjelaskan bahwa sinergi antara sektor kehutanan dan peternakan mampu
mengoptimalkan lahan kering di Blora, yang sebelumnya dianggap terbatas karena
kendala air.
“Blora itu punya potensi besar, kombinasi jati dan sapi.
Dengan pendekatan Agro Silvo Pastura, kita tidak hanya bisa mendukung ekosistem
tetapi juga meningkatkan pendapatan masyarakat,” ungkap Prof. Ali Agus.
Menurutnya, Blora yang dikenal dengan populasi sapi
terbesar di Jawa Tengah berpotensi menjadi pusat produksi daging berkualitas
untuk memenuhi program makan bergizi gratis bagi anak sekolah.
Kerja sama ini memiliki target jangka pendek, di antaranya
pendirian kandang ternak, gudang pakan, dan fasilitas produksi yang melibatkan
masyarakat. Menurut Prof. Ali, program ini juga sejalan dengan visi Kementerian
Pertanian untuk membangun ekosistem industri peternakan yang kondusif.
“Ini akan melibatkan masyarakat secara langsung dalam
rantai pasok pakan ternak dan daging yang menjadi kebutuhan utama program makan
bergizi,” ungkap Prof. Ali.
Melalui kerja sama yang menggabungkan sumber daya universitas, industri, dan masyarakat, UGM dan PT LSAJ optimistis tak hanya menyukseskan program makan bergizi gratis pemerintah, tapi juga memberikan kontribusi besar dalam peningkatan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan Blora dan Ngawi. (Tim Liputan)
Editor : Aan
CEO PT. LSAJ Arie Triyono (kiri) dan Prof. Ali Agus (Kanan)
CEO PT. LSAJ Arie Triyono (Kiri), Rektor UGM Prof. dr. Ova
Emilia (Tengah) dan Prof. Ali Agus (Kanan)
Foto bersama usai penandatanganan nota kesepahaman antara
UGM dan PT. LSAJ.
CEO PT. LSAJ Arie Triyono (kiri) dan Rektor UGM Prof. dr.
Ova Emilia (Kanan) usai menandatangani MoU pengelolaan Kawasan Hutan Dengan
Tujuan Khusus (KHDTK) di Blora.