KALBARNEWS.CO.ID (SHANGHAI) -- Di HUAWEI CONNECT 2024, Huawei berkolaborasi dengan sejumlah mitra dan meluncurkan Solusi Medical Technology Digitalization 2.0 dalam sebuah sesi diskusi tentang topik layanan kesehatan, Enhancing Inclusivity to Amplify Healthcare Intelligence. Solusi ini menerapkan diagnosis AI dan intelligent quality control guna memfasilitasi precision healthcare serta hierarchical diagnosis & treatment.24 September 2024
Sejumlah pihak yang menghadiri acara ini: Sun Pengfei, Vice President, Huawei Global Public Sector; Hou Yu, Pendiri dan CEO, MED Imaging AI; Zhang Yu, General Manager, Wanxiang Medical Technology Co., Ltd.; Sun Fenglei, Product Strategy Director, Beijing DeepWise Technology Co., Ltd.; serta Liu Zheng, Business Development Director, KFBIO.
Dukungan AI, Mewujudkan Diagnosis dan Perawatan Medis yang Akurat serta Konsisten
Data citra medis mencakup 80% dari data klinis. Maka, AI digunakan untuk mengeksplorasi kegunaan data yang sangat menentukan diagnosis klinis, pengambilan keputusan, serta pencegahan penyakit tersebut.
Dengan memanfaatkan AI, sarana komputer, penyimpanan data, dan jaringan, Solusi Huawei Medical Technology Digitalization 2.0 bekerja dengan aplikasi inovatif yang dikembangkan mitra-mitra industri.
Kolaborasi ini menerapkan quality control dan diagnosis yang didukung AI. Tujuannya, meningkatkan kualitas dan efisiensi layanan kesehatan secara signifikan. Hingga kini, solusi tersebut telah digunakan dalam sejumlah proyek, seperti Fourth People's Hospital of Shenyang.
Dalam bidang citra medis, solusi ini secara pintar mengenali dan memberikan skor atas kualitas citra medis. Akurasi quality control yang didukung AI bahkan mencapai 98%, meningkatkan kualitas citra medis. Lebih lagi, solusi ini mendukung segmentasi, deteksi, dan analisis kuantitatif data citra medis, serta secara otomatis melakukan analisis AI dan diagnosis tambahan.
Maka, kekeliruan diagnosis pun berkurang. Durasi diagnosis juga dipersingkat hingga 40% sehingga efisiensi diagnosis dan perawatan medis bertambah baik. Untuk ultrasonografi, solusi ini menggunakan perangkat citra medis digital dan pintar yang memakai OpenHarmony.
Dengan arsitektur sinergi AI device-edge pada pusat layanan, AI dan transmisi video latensi rendah kini memiliki jangkauan lengkap, alih-alih hanya melakukan pengecekan pada titik tertentu. Secara keseluruhan, delay yang terjadi pada diagnosis medis AI tercatat di bawah 150 ms. Dengan demikian, kinerja tersebut meningkatkan kualitas dan efisiensi diagnosis ultrasonografi.
Inovasi untuk Seluruh Skenario Penggunaan, Mempercepat Perkembangan Teknologi Pintar dalam Layanan Kesehatan
Menurut Li Junfeng, Vice President, Huawei, dan President, Global Public Sector, dalam beberapa tahun mendatang, teknologi digital dan pintar akan mendorong perkembangan layanan kesehatan.
Huawei pun mengembangkan teknologi dasar, serta selalu berinovasi dan mengoptimalkan solusi untuk skenario spesifik di industri kesehatan, seperti Smart Ward, Smart Hospital Campus, dan Telemedicine.
Hingga kini, Huawei telah melayani lebih dari 5.000 lembaga medis di lebih dari 110 negara dan wilayah. (Tim Liputan)
Editor : Aan