Hipoglikemia pada Pasien Diaebetes dan Cara Mengatasinya
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Hipoglikemia adalah suatu kondisi ketika kadar gula dalam darah berada di bawah normal atau kurang dari 70 mg/dL. Namun, tergantung pada kondisi pasien, gejala hipoglikemia bisa muncul pada kadar gula darah yang berbeda-beda.
Hipoglikemia yang terlambat ditangani bisa mengakibatkan penurunan kesadaran, kejang, hingga kerusakan permanen pada otak. Hal ini disampaikan oleh Edukator Mardiana, STr Kep ketika memberikan edukasi kepada komunitas diabetes di RSUD SSMA Kota Pontianak, Jumat (20/9/2024).
Menurut Mardiana, hipoglikemia bisa saja di alami oleh orang yang tidak diabetes namun dominannya terjadi pada penderita diabetes.
“Kondisi ini disebabkan oleh penggunaan insulin atau obat diabetes yang melebihi dosis atau tidak teratur, pola makan yang tidak baik, seperti makan terlalu sedikit atau menunda makan, dan aktivitas fisik atau olahraga berlebihan, tanpa makan yang cukup,” terangnya.
Adapun gejala hipoglikemia menurut Mardiana dapat muncul secara tiba-tiba dan bervariasi pada tiap penderita, seperti mudah lapar, mudah marah, sulit berkonsentrasi, kesemutan, lelah, pusing, gemetar atau tremor, maupun badan tiba-tiba mengigil, pucat, keringat dingin, dan jatung berdebar.
Ia menyarankan, apabila penderita diabetes mengalami keluhan hipoglikemia, segera makan permen atau minuman sirup sebagai pertolongan pertama gula darah rendah, kemudian periksa kadar gula darahnya lima belas menit setelahnya. Bila masih di bawah 70 mg/dL, berikan lagi makanan atau minuman manis dan periksa kembali kadar gula darahnya lima belas menit kemudian.
“Jika gejala tidak membaik dan kadar gula darah masih berada di bawah 70 mg/dL, segera bawa pasien ke rumah sakit terdekat,” pungkasnya. (Tim Liputan)
Editor : Aan