Semen Dan Polimer Ikatan Silang Permudahkan Isolasi Sumur Minyak Untuk Keperluan Pembersihan |
KALBARNEWS.COM (RUSIA) - Para ilmuwan dari Universitas Politeknik Perm telah menciptakan bahan isolasi yang terbuat dari semen dan polimer ikatan silang, yang molekul-molekulnya membentuk struktur padat. Material baru ini mempunyai setting period yang singkat (5 menit) dan tahan terhadap erosi jika terjadi pergerakan air formasi. Solusinya akan memudahkan pemblokiran retakan yang mengurangi efisiensi pembersihan sumur minyak.
Sumur minyak dibangun dengan mengebor batu. Peralatan khusus menghancurkan lapisan batuan dan membentuk lubang, di mana mineral kemudian diekstraksi.
Partikel batuan (lumpur) dikeluarkan dari sumur dengan bantuan lumpur pengeboran, yang membuang semua kelebihannya di bawah tekanan tinggi.
Namun, karena formasi tersebut
mengandung berbagai retakan, cairan sering kali masuk ke dalam retakan tersebut
alih-alih naik ke dalam sumur. Akibatnya, formasi tersebut menyerap lumpur
pengeboran dalam jumlah besar. Pekerja minyak menyebut hilangnya lumpur
pengeboran dalam jumlah besar sebagai bencana penyerapan.
Biasanya, daerah bencana diisolasi dengan semen cair. Namun, bahan tersebut menyebar dengan kuat akibat pengaruh gravitasi, menyebabkan konsumsi semen yang tinggi dan peningkatan biaya perbaikan.
Alternatifnya adalah penggunaan apa yang disebut
polimer ikatan silang, yang molekulnya membentuk struktur padat ketika
berinteraksi satu sama lain. Meskipun polimer berikatan silang menghasilkan gel
elastis tanpa kehilangan air, struktur gel yang mengeras akan rusak di bawah
tekanan. Oleh karena itu, tidak satupun dari komposisi insulasi yang diketahui
sebelumnya dapat menjamin bahwa daerah penyerapan bencana akan terhalang.
Para ilmuwan dari Universitas Politeknik Perm telah mengusulkan untuk memecahkan masalah ini dengan menggunakan campuran bahan insulasi sumbat: kombinasi semen dan polimer ikatan silang.
Setelah pencampuran, komposisi mengalami transisi tiga fase: dipompa ke dalam sumur sebagai cairan dan bergerak melalui pipa bor dalam keadaan yang sama. Di bagian bawah kolom terjadi ikatan silang, dan komposisi memasuki daerah serapan dalam keadaan elastis, yang mencegahnya menyebar melalui rongga rekahan.
Setelah itu, material mengeras dan memperoleh kekuatan,
yang memungkinkannya menahan tekanan hidrodinamik yang timbul pada tahap
konstruksi sumur selanjutnya.
“Sifat-sifat yang diperlukan
dicapai dengan menggunakan komposisi dasar (semen, cairan pembatas, aditif
fungsional) dan polimer. Kombinasi ini memungkinkan kita memperoleh campuran
yang homogen, kepadatan dan pengentalannya, yang waktunya dapat dipilih sesuai
dengan kondisi geologi dan teknologi tertentu dengan menambahkan bahan tambahan
konvensional pada semen, seperti pereaksi perlambatan,” Alexander Melekhin,
kandidat ilmu teknik, seperti dikutip dari Universitas Politeknik Perm. (Tim
Liputan)
Editor : Aan