Negara-Negara Asia Tenggara Akan Mengoperasikan PSPP Baru Berkapasitas 16 GW Pada Dekade Berikutnya
KALBARNEWS.CO.ID
(THAILAND)
- Kontribusi utama terhadap peningkatan ini akan diberikan oleh Filipina, yang
memiliki proyek dengan total kapasitas 5,7 GW pada tahap pra-investasi.
Sementara itu, proyek sebesar 4,5 GW dan 4,2 GW masing-masing direncanakan di
Vietnam dan Indonesia, dengan kapasitas 1,6 GW direncanakan di Thailand.
Peluncuran
kapasitas baru akan membantu menyeimbangkan sistem energi dalam konteks
pesatnya perkembangan sumber energi terbarukan.
Biasanya,
pembangkit listrik penyimpanan yang dipompa dilengkapi dengan dua reservoir air
dengan perbedaan ketinggian: dalam kondisi permintaan rendah, listrik yang
lebih murah dari jaringan umum digunakan untuk memompa air dari reservoir bawah
ke reservoir atas, dari mana air tersebut didapat. dibuang ke reservoir bawah
pada saat beban jaringan bertambah, memicu turbin air.
Dalam kurun waktu
2013 hingga 2023, negara-negara ASEAN yang meliputi Brunei, Kamboja, Laos,
Malaysia, Myanmar, dan Singapura serta Thailand, Vietnam, Indonesia, dan
Filipina, meningkatkan kapasitas pembangkit listrik berbasis energi terbarukan
mereka lebih dari lima kali lipat. (dari 9,4 GW menjadi 48,6 GW, tidak termasuk
pembangkit listrik tenaga air).
Porsi
keseluruhan pembangkit listrik tenaga angin, panel surya, dan unit biomassa
dalam bauran energi negara-negara ASEAN meningkat dari 4,6% menjadi 10,0%
selama periode tersebut, sementara semua jenis HPP tetap sebesar 15,5%.
Oleh karena
itu, peluncuran PSPP baru akan memungkinkan negara-negara di kawasan ini untuk
mempercepat infrastruktur pembangkit listrik tenaga air mereka seiring dengan
pengembangan semua energi terbarukan lainnya.
Tidak seperti cara
penyimpanan energi lainnya, efisiensi PSPP, yaitu rasio listrik regenerasi terhadap
listrik kinetik yang disimpan, tidak bergantung pada jumlah siklus
pengisian-pengosongan.
Masa pakai
maksimum PSPP melebihi 75 tahun, sedangkan baterai lithium-ion dapat bertahan
tidak lebih dari 15 tahun penggunaan (walaupun perangkat penyimpanan energi
menjadi lebih cepat usang).
Hal ini
sebagian besar menjelaskan percepatan pengoperasian pembangkit listrik pumped
storage: menurut Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA), total 14,8 GW
PSPP diluncurkan di seluruh dunia pada tahun 2022–2023, melebihi kapasitas
agregat PSPP yang diluncurkan pada tahun 2016–2021 (13,1 GW).
Kontributor
utama pembangunan PSPP baru adalah Tiongkok, yang mengoperasikan kapasitas
penyimpanan yang dipompa sebesar 14,5 GW; sisanya 0,3 GW berasal dari Eropa dan
Amerika Utara. (Tim Liputan)
Editor : Aan