Pawai yang Penuh Warna Rayakan Kemajemukan Etnis

Editor: Redaksi author photo

KALBARNEWS.CO.ID (GUIYANG) -- Artikel berita dari Dinas Publisitas CPC Tingkat Kota Guiyang: 28 Mei 2024

Supported by other performers, children play the lusheng, a reed-pipe flute.
 [Photo by ZHU XINGXIN and YANG JUN/China Daily]
Supported by other performers, children play the lusheng, a reed-pipe flute. [Photo by ZHU XINGXIN and YANG JUN/China Daily]

Dengan irama lagu yang riang, serta mengenakan busana tradisional, Chen Chuanqian, dan berbagai peserta kegiatan lain dari kelompok etnis yang berbeda-beda, menyanyi dan menari di Guiyang, pusat pemerintahan provinsi Guizhou, 


Tiongkok Barat Daya. Pada 18 Mei pukul 9:30 pagi, ribuan orang dari beragam kelompok etnis di seluruh Guizhou berkumpul dan berpawai di Guiyang. Mengenakan busana yang beraneka ragam, mereka berkumpul di sebuah lapangan, memainkan alat musik tradisional yang disebut lusheng (sejenis seruling dari bahan pelepah), serta memukul gong dan gendang sekaligus menyanyi dan menari.


Jalur pawai terbentang lebih dari 2 kilometer di pusat kota, serta menjadi "panggung besar yang bergerak" untuk memamerkan kemajemukan etnis.


Hu Xiaohua, warga 56 tahun yang berada di depan kerumunan penonton, menikmati pertunjukan tersebut, dan berkata, "Saya sangat terkesan dengan acara akbar yang berlangsung di pusat kota ini."


Menurut pihak pengarah acara, Tang Huang, mengangkat tema seputar persatuan etnis dan perayaan kolektif, pawai ini tidak hanya memperlihatkan kemajemukan etnis di Guizhou, namun juga memfasilitasi berbagai orang yang ingin menyaksikan sisi lain Guizhou yang terbuka, percaya diri, dan menarik.


Selain pawai, Guiyang menarik minat wisatawan muda dengan menggelar sejumlah aktivitas lain, seperti tur kota, sebuah cara unik untuk mengeksplorasi budaya dan gaya hidup perkotaan, pasar-pasar kuno, dan pameran trendi.


Dengan sumber daya pariwisata yang berlimpah, Guizhou menawarkan pemandangan alam dan kekayaan etnis. Provinsi ini memiliki lokasi-lokasi ternama di dunia, seperti Air Terjun Huangguoshu di Anshun dan Xiaoqikong (tujuh gapura kecil) di Libo, serta berbagai bentuk aset budaya tak benda milik kelompok-kelompok etnis.


Didukung ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut, Guizhou memiliki suhu yang nyaman pada musim panas, rata-rata 22,3C. Lebih dari 55% luas lahan provinsi ini juga diliputi hutan sehingga Guizhou menjadi salah satu destinasi musim panas terbaik di Tiongkok.


Pawai akbar yang berlangsung di Guiyang merupakan rangkaian perayaan Hari Pariwisata Tiongkok yang jatuh pada hari Minggu, serta digelar oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tiongkok.


Perayaan tersebut berlangsung di enam kota— Guiyang, Chaozhou, Provinsi Guangdong; Shenyang, provinsi Liaoning; Shijiazhuang, provinsi Hebei; Ningbo, provinsi Zhejiang; serta Ordos di Wilayah Otonom Inner Mongolia. (tim Liputan)

Editor ; Aan

 

Share:
Komentar

Berita Terkini